Saat ini semua sedang istirahat dan beberapa calon peserta didik ada di kantin walaupun beristirahat mereka tetap dalam pantau OSIS yang bertugas.
" Guys, kalian istirahat dulu aja ganti sama OSIS yang udah istirahat pasti capek kan," OSIS di bagi menjadi 2 tim jadi mereka bergantian untuk istirahat tetapi Shani tidak istirahat ia malah asik berkeliling sambil menyapa beberapa calon peserta didik.
" Kok sendiri aja," Shani menegur seorang gadis yang tengah asik duduk sendiri di sudut gedung sekolah, " eh kak Shani, gapapa kak lagi pengen aja," Shani melihat name tag yang di gunakan.
Reva Fidela Adel Pantjoro.
" Ya sudah kak Shani pergi dulu ya Adel, jangan lupa makan," Shani menepuk pundak adel lalu pergi meninggalkan gadis yang tengah diam itu.
Shani berjalan melihat lihat di mana sepanjang koridor menuju kantin banyak calon peserta didik yang berlalu lalang lalu mereka menyapa Shani sedangkan Shani membalasnya dengan senyuman manis itu.
Pandangan Shani terus berkeliaran melihat ke setiap sudut, tidak ada orang yang Shani cari karena gadis itu hanya ingin memantau saja.
" Shani istirahat dulu gih, belum makan kan," Melody menepuk pundak Shani sedangkan Shani hanya mengangguk sambil tersenyum.
" Istirahat dulu Shan, biar aku yang gantiin kamu buat keliling ya kamu juga butuh istirahat," Melody memang sangat tahu sikap bertanggungjawab Shani apalagi banyak hal yang harus Shani lakukan.
Melody juga dahulu merupakan ketua OSIS tetapi saat menjabat periode ke dua ini Melody tidak ingin menjadi ketua karena menurutnya menjadi ketua banyak sekali rintangannya toh setelah lulus ia akan tetap mendapatkan sertifikat ketua OSIS periode pertamanya.
" Serius gapapa kak," tanya Shani tidak enak, " gapapa Shan," Shani mengangguk.
" Makasih ya kak, Shani ke ruangan dulu," Melody mengangguk lalu Shani pergi ke ruangan OSIS untuk makan siang karena memang makan siang mereka sudah di sediakan oleh pihak sekolah.
Di ruang OSIS tidak hanya ada Shani tetapi ada beberapa anggota OSIS yang juga tengah beristirahat, " kalian sudah makan semua?" Shani mengambil bento box.
" Sudah kok," saat ini mereka hanya sedang istirahat untuk menurunkan makannya, " Yaudah, aku makan ya," Shani meletakkan bento box di meja lalu ia membuka penutup nya lalu ia makan.
" KAK SHANI," Shani terkejut saat salah satu anggota OSIS berlari masuk ke ruangan itu dengan tergesa-gesa, " kenapa Fia?" Shani meletakkan sendok ya yang masih berisi makanan karena tidak jadi ia siapkan ke dalam mulutnya.
" Itu kak, ada yang jatuh terus kakinya kena paku," Shani bangkit dari duduknya, " udah di bawa ke UKS?" Gadis bernama Fidly immanda Azzahra itu mengangguk.
Shani langsung bergegas ke UKS, " Ci, CICI BELUM MAKAN!" Teriak Feni saat melihat Shani pergi meninggalkan makanannya begitu saja.
" Udah lah kak fen kamu kaya ga tau ci shani aja, " ucap adriani elisabeth, Feni hanya bisa menghela nafasnya sambil mengangguk.
Shani berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke ruang UKS walaupun ia tahu di sana pasti ada anggota OSIS yang berjaga tapi ini tanggung jawab nya sebagai ketua.
" Anin," Shani melihat Anin yang tengah membantu calon peserta didik yang terkena paku itu.
" Shani," Shani melihat calon murid itu yang tengah menahan sakit karena paku nya masih tersangkut di tangannya.
Shani memakai sarung tangan karet yang bersih lalu ia mengambil pinsel dan membersihkannya dengan alkohol dengan sangat hati hati Shani mencabut paku berkarat itu.
" Sakit kak," gadis itu menangis karena terasa begitu sakit apalagi luka nya cukup dalam, Shani berusaha memberhentikan pendarahan tersebut dengan sangat lembut karena jika kasar bisa membuat pendarahan semakin banyak.
" Anin aku minta tolong buat ambilin air mineral sama wadah," Anin pun pergi mengambil Air, " kenapa bisa kena paku Gita?" Sambil membantu Shani berusaha menenangkan Gita.
" Tadi ada yang dorong aku kak," dengan air mata yang terus mengucur membuat kalimat yang di keluarkan gita kurang jelas tetapi Shani paham.
" Shan ini," Anin memberikan wadah dan air mineral kemasan, " makasih Anin," Shani membilas luka itu hingga bersih.
Setelah pendarahan berhenti dan luka bersih Shani pun mengoleskan antibiotik dan membalutnya dengan perban, "nanti sampai di rumah Ini di periksa lagi kalau misalnya bengkak atau apa cek ke rumah sakit ya takutnya infeksi soalnya paku nya berkarat,"
Gita mengangguk, " makasih kak," Shani tersenyum, " lain kali hati hati ya," Shani melepaskan sarung tangan karetnya.
" Yaudah Gita istirahat aja," Gita mengangguk lalu Shani pergi ke ruang operator untuk menyalahkan bell karena sudah waktu nya masuk lagi.
Setelah itu Shani pergi ke aula untuk memantau adik adiknya, Shani sudah selesai tugas karena ia tidak ada pemberitahuan lagi ada lagi nanti saat persiapan pulang.
Shani duduk bangku paling belakang di aula, saat ini tengah tunjuk bakat para calon murid jadi acara sudah mulai santai tetapi mereka harus tetap ada di aula untuk menikmati acara.
Shani menengokan kepalanya saat sebuah tangan menjulurkan roti ke Shani, " Gracia," Gracia mengangguk lalu duduk di samping Shani.
" Ini kak makan, Kaka belum makan kan," Shani mengambil, " makasih, tau dari mana aku belum makan?" Shani menatap Gracia.
" tadi ga sengaja denger ucapan kak Feni yang khawatir karena kak Shani belum makan," Shani mengangguk lalu melihat roti itu.
HALO HALO!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (Greshan)
Novela JuvenilGxG (kapal greshan) Shani Indira Natio si gadis yang sangat lembut seperti sutra dan semanis coklat membuatnya di gemari banyak orang, mengabdi kan dirinya menjadi ketos membuat Shani harus ekstra dalam belajarnya.