•||FID. 6||•

16 5 0
                                    

Setelah menunggu selama 20 menit, Sunghoon akhirnya bangun. Mengetahui itu, Fenly dkk mendekat ke brangkar Sunghoon.

"Akhirnya lu udah sadar" kata Asahi.

"Gue di-mana? Akhh" tanya Sunghoon pelan sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Lo di UKS sekarang, lo di temuin pingsan sama Haruto cs di kelas kita" jawab Jay.

Sunghoon beranjak bangun dengan perlahan.

"Lo kenapa, Hoon? Apa yang terjadi sampe lu pingsan?" tanya Yoshi.

Sunghoon mencoba mengingat kejadian yang menimpanya tadi, tapi saat ia mencoba mengingat, kepalanya malah terasa pusing dan sakit.

"Arghh" lirih Sunghoon kesakitan karena kepalanya tiba tiba terasa sakit saat mengingat kejadian tadi.

"Gausah di paksa, nanti malah makin sakit" kata Asahi

"Seinget lu aja deh" ucap Yoshi

"Gue ga inget" balas Sunghoon singkat.

"-_-" kira kira begitu ekspresi Yoshi dan teman teman nya.

Fenly menghela napas, "Sekarang lu mau kita anterin pulang atau-" kata Fenly yang di potong oleh Sunghoon.

"Gue ke asrama kalian aja" sela Sunghoon.

"Udah di izinin sama ortu lo belum?" tanya Jay.

Setelah Jay mengatakan itu, Sunghoon jadi ingat kejadian malam itu. Lebih baik jika dirinya menginap di asrama bersama teman teman nya.

"Udah kok" jawab Sunghoon seadanya.

"Yaudah, nanti kalo lo udah baikan, kita pulang ke asrama, kebetulan gue sama Asahi juga udah di izinin ber asrama" ujar Fenly.

"Iya"

Semua setuju dengan perkataan Fenly, terutama Sunghoon.

-🐭-

Malam nya di asrama, di kamar Zweitson, Doyoung dan Gilang. Mereka sedang membicarakan sesuatu.

"Ehh bang, tau film yang alurnya game?" tanya Doyoung kepada Gilang.

Kedua nya menoleh ke arah Doyoung, lalu, keduanya kembali fokus dengan kegiatan mereka masing masing.

"Maksudnya gimana?" tanya Gilang kurang mengerti.

"Apa kayak Squid Game and the circle² nya?" tebak Zweitson.

"Iya" jawab Doyoung.

Gilang mengangguk mulai mengerti, "Ohh, tau lah" ucap Gilang.

"Dulu tuh pas tau ada film kayak gitu sempat mikir itu peristiwa nyata, bener bener terjadi, tapi ternyata cuma film" ujar Doyoung.

"Sama sih, masih polos banget" tambah Zweitson.

"Dan pernah juga ngebayangin kalo gue tu main kayak gitu, dapet uang kagak mati iya" kata Doyoung.

"Gue juga heran, kok bisa ya lu berdua loncat kelas tapi kelakuan nya masih bocil" ujar Gilang.

Doyoung dan Zweitson pun langsung menoleh ke arah Gilang.

"Bocil bocil gini, rank 2 lumayan lahh" semprot Zweitson kemudian terkekeh bersama Doyoung, Doyoung setuju dengan Zweitson.

"Maksudnya apa bilang kek gitu? Haa???" tanya Gilang mendekat ke arah Zweitson.

FATE Is Determined. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang