•||FID.23||•

9 3 0
                                    

Yoshi dan Fajri mencium keberadaan seseorang, itu Jihoon. Anak itu bersembunyi di dalam kelas lain. Bagaimana cara mereka bisa menemukan nya? Karena bantuan sihir Vale.

"Mau lo apain dulu tu anak?" tanya Yoshi.

Fajri berpikir, "Seperti biasa" jawab Fajri.

BRAKK

Fajri menendang pintu dengan keras sampai terbuka. Dan saat itu, sosok Jihoon muncul karena ia juga terkejut. Maka dari itu, ia memeriksa nya dan ternyata ada Fajri dan Yoshi.

"Hoon, ga usah kaget gitu. Kita cuma mau main sebentar" ucap Fajri.

Yoshi menutup pintu kelas, mencegah jika Jihoon akan keluar.

"Ternyata kalian berdua mafia nya??" tanya Jihoon tak percaya.

Yoshi dan Fajri saling menatap lalu, mengangguk bersamaan.

"Biar rencana kita berhasil, kita harus bunuh lo dulu, gapapa kan?" tanya Fajri.

"GAPAPA PALA LO! Gue minta kalian pergi dari sini!" kata Jihoon

"Kalo kita ga mau?" tanya Yoshi.

"Gue teriak"

Fajri terkekeh, "Udah kayak cewek lo, cemen. Cuma kayak ini, takut" ujar Fajri.

Yoshi melihat ke arah jam dinding, sekarang menunjukkan pukul 21.35 wib. Yoshi meminta Fajri agar cepat melakukan kegiatan nya.

"Lo kalo mau keluar, berantem sama gue dulu" ucap Fajri bersiap.

Jihoon dengan terpaksa menerima pernyataan dari Fajri. Dan terjadilah pertengkaran antara Fajri dan Jihoon.

Setelah beberapa menit, Jihoon kalah dari Fajri. Entah mengapa, kekuatan Fajri lebih kuat dari nya seperti ada yang membantu nya.

"Bangun ga lo?!" kata Fajri

Jihoon merasa tubuh sudah sakit semua, saat ia berdiri, dari belakang ia malah menerima pukulan keras sampai membuat nya jatuh tersungkur.

"Goblok, kalo nanti dia mokad disini gimana?" tanya Fajri.

"Yaudah sih gapapa, lo ga perlu repot repot bawa dia ke halaman" jawab Yoshi.

"Tapi, gue pengen lihat dia kek Haruto waktu itu" balas Fajri.

"Nyusahin" final Yoshi lalu, membantu Jihoon berdiri.

Fajri dan Yoshi pun keluar kelas, lalu pergi menuju halaman. Dan saat tiba di halaman..

"Gelap banget anjir" cibir Yoshi.

"Yaudah ayo cepet, lempar dia ke sana" kata Fajri.

BRUK

Tubuh Jihoon masih di posisi membungkuk, dirinya masih sadar, hanya saja ia kehabisan tenaga untuk bergerak.

"Kalian jahat.."

"Ohya?"

JLEB

JLEB

Mata Jihoon terbelalak kaget ketika dua bilah pisau mendekati nya lalu menusuk nya. Dirinya mulai goyah dan hendak ambruk ke bawah.

"Ju-Jungwon..." gumam Jihoon sebelum dirinya menutup mata untuk selama lamanya.

MAFIA TELAH SELESAI MELAKUKAN TUGASNYA.

PESERTA BERNAMA JIHOON TELAH MATI.

WAKTU SUDAH MALAM, PESERTA HARUS BERISTIRAHAT.

Fajri dan Yoshi mengerutkan dahi nya bingung, sebelum Jihoon meninggal, anak itu sempat memanggil Jungwon.

FATE Is Determined. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang