•||FID. 21||•

15 3 0
                                    

Tak lama setelah itu, lampu tiba tiba menyala. Fajri, Heeseung maupun teman teman nya masih terdiam kaku di tempat.

Jay menatap Jungwon dan menanyakan keadaan nya. "Won, gapapa kan?" tanya Jay khawatir.

Jungwon menggeleng, "Iya, bang. Gue gapapa, tapi..." kata Jungwon terjeda.

Jay memeluk Jungwon, anak itu kembali kehilangan sahabat nya. Hanya tinggal dirinya sekarang.

"Doyoung, bang" ucap Jungwon.

Jay mengangguk, "Iya, Won. Lo yang sabar ya, masih ada gue" kata Jay.

Jay membantu Jungwon berdiri dan menghampiri teman teman nya.

Di sisi lain, Heeseung dan Fajri masih terdiam terpaku melihat teman nya gini sudah tergantung diatas.

"Jake.."

Saat kedua nya berbalik kebelakang, mereka melihat yang lebih parah lagi. Teman teman nya kini sudah tiada.

PEMAIN BERNAMA JEONGWOO BUKAN MAFIA.

PEMAIN BERNAMA JEONGWOO TELAH MATI.

PEMAIN BERNAMA JUNKYU BUKAN MAFIA.

PEMAIN BERNAMA JUNKYU TELAH MATI.

PEMAIN BERNAMA JAEHYUK BUKAN MAFIA.

PEMAIN BERNAMA JAEHYUK TELAH MATI.

PEMAIN BERNAMA JAKE BUKAN MAFIA.

PEMAIN BERNAMA JAKE TELAH MATI.

PEMAIN BERNAMA DOYOUNG BUKAN MAFIA.

PEMAIN BERNAMA DOYOUNG TELAH MATI.

-🐸-

Kini jasad ke lima teman nya tadi sudah tertata rapi di tengah tengah ruangan. Mereka masih tidak menyangka, jika hari ini mereka kehilangan 5 di antara mereka.

"Kalian gapapa?" tanya Jay kepada yang lainnya.

"Kita gapapa, tapi..." jawab Heeseung.

"Kalian yang sabar ya, harus kuat walaupun gue sendiri yaa udah mau nyerah" ujar Asahi.

"Game ini nguras tenaga gue banget, gue rasanya pengen game nya cepet selesai tapi ya nanti temen² gue juga ikut selesai" gumam Jihoon.

Mereka memendam sedih dalam diri masing masing. Entahlah, rasanya energi mereka perlahan mulai habis dan tidak ada semangat lagi untuk melanjutkan nya.

-🐧-

Kini semuanya berada kelas, saat ini waktu menunjukkan pukul 12 siang. Rasanya kelas semakin sepi, kepergian 5 teman nya tadi menambah kesan kesunyian di dalam kelas.

"Jumlah kita makin sedikit, dari 23 orang sekarang 10 orang" ujar Shandy.

Di tengah keheningan itu, Sunghoon di buat salfok dengan sesuatu yang muncul di papan tulis.

"Guys, lihat deh di depan" kata Sunghoon menunjuk ke depan.

Mereka melihat sebuah gambar yang menunjukkan peserta yang tersisa. Hanya tinggal 10 orang dan 13 orang yang lainnya yang telah gugur.

📷Gambar.

"Ini beneran tinggal kita?" tanya Yoshi.

"Benerlah, lihat noh di sana. Udah di kasih tau juga" sahut Fajri.

FATE Is Determined. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang