FATE Is Determined.

•||FID.25||•

Sore nya, mereka kembali membahas tentang Vale di kelas.

"Jay ini, peserta yang selamet dari voting siapa mafia nya. Kok bisa ya? Pilih kasih tuhh" cibir Shandy.

Asahi menjentikkan jari nya seolah ia tau dan mengerti apa yang sedang terjadi tadi.
"Berarti bener, ini ada hubungan nya sama lo, Jay. Lo sama Vale kek nya ada sesuatu, kita aja yang ga tau" kata Asahi.

"Benerr tuh, sebenarnya ada apa sih antara lo sama Vale?" tanya Fenly.

Jay memperbaiki posisi duduk agar nyaman lalu, dirinya berpikir. Dari awal, Jay memang merasakan jika kehadiran Vale itu membuat nya dejavu terhadap sesuatu, tapi Jay tak mengingatnya.

"Aduh, Fen, beneran dah. Gue gatau apa apa, cuma ngerasain aja kalo wajah nya Vale itu kek gue pernah lihat tapi sayang nya, gue lupaaa" jawab Jay gemes sendiri karena tak tau.

"Selain sama bang Jay, ada hubungan nya sama orang lain gak, bang?" tanya Jungwon membuat yang lainnya berpikir.

"PAK VINO!!" tebak Heeseung.

Semua nya seketika menoleh ke arah Heeseung.

"Kok tiba tiba pak Vino?" tanya Yoshi penasaran.

"Ck, kalian tu lupa apa gimana?? Di kantor nya pak Vino kan ada foto nya Vale, besar lagi..ga mungkin kan kalo ga ada hubungan nya? Ya, pasti ada!" jawab Heeseung

Asahi dan Fenly mengangguk setuju, foto itu. Siapa sebenarnya?

"Eh bentar gue ganti topik dulu, gue heran..ini seharian si Sunghoon ga kelihatan batang hidung njir, kemana sih dia?" tanya Shandy.

"Lha iya ya, dari tadi bukan dari tadi sih, dari kemarin ga ada. Gue takut kalo dia kenapa napa" jawab Fenly

"Apa kita cari dia aja?" tanya Jay.

"Gue sih mau mau aja, sekalian kita pergi ke ruangan nya pak Vino lagi. Pasti ada sesutau yang ga kita ketahui disana" jawab Asahi setuju

Semua mengangguk setuju kecuali Yoshi dan Fajri, dalam hati mereka..

"Si anjirr, ngapain kesana lagi sih?!"

-🐮-

Setiba nya di kantor pak Vino. Mereka mulai memeriksa beberapa berkas dan catatan yang ada disana.

"Mesti ada sesuatu sihh ini, ga mungkin kalo engga" ucap Fenly sibuk memeriksa beberapa berkas.

"Eumm, guys...gimana kalo gue ke perpus?" tanya Yoshi.

"Ngapain??" tanya balik Shandy.

"Gue juga mau nyari sesuatu disana, siapa tau gue nemuin sesuatu ya kan?" jawab Yoshi serius.

"Mau gue temenin?" tanya Fajri.

"Gausah" jawab Yoshi.

"Lah, napa ga boleh dah?" batin Fajri bingung dan ia mengangguk sebagai balasan dari jawaban Yoshi tadi.

Setelah itu, Yoshi keluar dari ruangan dan yang lain kembali melanjutkan kegiatan mereka.

-🐧-

2 jam telah berlalu, mereka masih ada di dalam ruangan tersebut dan pada akhirnya, Asahi meminta semuanya untuk berkumpul.

"Oke sih. Kita nemuin beberapa informasi disini" ucap Asahi.

"Gue baru tau kalo si Vale tu sebenarnya pernah sekolah disini, tapi aneh nya kenapa sekarang dia jadi setan? Dia pernah meninggoy kah?" ujar Heeseung bingung.