Suara itu muncul dan detik setelah nya lampu perpustakaan telah mati. Dengan segera, yang lainnya pergi sembunyi dan hanya menyisakan dua orang yang masih berdiri di ruangan perpustakaan.
"Kenapa lo gak sembunyi?" tanya Yoshi kepada orang yang ada di hadapan nya.
Shandy mendongak menatap Yoshi. "Buat apa gue sembunyi, ujung ujung nya juga lo bakalan ngincer gue dan bunuh gue kan?" tebak Shandy.
Yoshi memalingkan wajah nya lalu, menatap Shandy kembali.
"Gue sekarang ga bisa bunuh siapapun, gue udah ga sanggup, yang gue bunuh itu temen gue sendiri, Shan! Gue ga bisa" ucap Yoshi.
"Lo bisa, kalau lo bunuh gue, kita bisa selesain ini-"
"Dengar cara bunuh lo gitu???" sela Yoshi memotong perkataan Shandy.
"Maaf"
"Tapi lo harus ngelakuin itu ke gue sekarang, Yos. Lo lupa, kalo lo ga bunuh siapapun malam ini, bisa jadi kita semua yang di bunuh langsung sama Vale" ucap Shandy.
Shandy mengambil pisau yang kebetulan tergeletak di rak buku, mengapa ada pisau disana? Karena Shandy yang meletakkan nya.
"Gue ga bisa bunuh orang yang udah nyelamatin gue tadi siang, Shan" kata Yoshi.
"Lo pasti bisa, Yos" balas Shandy sambil memberikan sebilah pisau itu ke Yoshi.
Yoshi menatap pisau itu, ia menerima nya dengan gemetaran.
Yoshi menatap Shandy berkaca kaca. "Shan...."
"Ayo, Yos. Ini untuk terakhir kali nya"
Yoshi menarik napas berat, ia tak bisa melakukan nya.
"YOSHI!!"
"ARGH!!"
JLEB!
Bentakan dari Shandy membuat tidak bisa berpikir lagi dan alhasil nya, tanpa ia sadari, ia telah menusuk Shandy menggunakn pisau yang diberikan Shandy tadi.
"Shan-Shandy! Gu-gue minta maaf" ucap Yoshi.
Detik setelah nya, pisau yang di genggam Yoshi tadi jatuh ke lantai dengan darah yang menempel disana.
"Lo tau? Gue tu senasib sama Zweitson, Yos. Ga punya ortu, saudara atau yang lainnya. Cerita dikit aja sebelum gue pergi, gue awal nya gatau mau ngelanjutin hidup ini apa engga, tapi ternyata, gue ketemu kalian, orang orang baik yang udah gue anggap kayak keluarga" ujar Shandy terisak.
Shandy terduduk lemas, darah yang keluar dari tubuh nya terlalu banyak yang mengakibatkan ia kehilangan tenaga untuk berdiri.
Yoshi terisak sambil terduduk di depan Shandy. "Gue gatau, Shan. Maafin gue, gue ga bisa kendaliin diri gue tadi buat ga nusuk lo. Maafin gue" ujar Yoshi.
"Bagi gue, lo ga salah. Gue pengen ketemu orang tua di atas sana, gimana wajah nya dan orang nya. Makasih ya, Kanemoto Yoshi"
Setelah itu, tubuh Shandy goyah ke samping dan ambruk. Dia tersenyum menatap Yoshi lalu, menutup mata nya dengan perlahan.
"Shan..."
Yoshi memegan rambut dan mengusap nya kesal, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.
"ARGH!!! VALE, GUE BENCI SAMA LO!!!" isak kuat Yoshi.
MAFIA TELAH SELESAI MELAKUKAN TUGASNYA.
PESERTA BERNAMA SHANDY TELAH MATI.
WAKTU SUDAH MALAM, PESERTA HARUS BERISTIRAHAT.
![](https://img.wattpad.com/cover/366505735-288-k49875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE Is Determined.
Mistério / SuspenseTerjebak di sebuah permainan yang nanti nya permainan ini yang akan menentukan nasib mereka yakni hidup atau mati. CAST = UN1TY, Treasure and Enhypen. Start : Sabtu, 6 April 2024 End : Happy Reading All ♡. Terinspirasi dari film Drama Korea yang...