•||FID. 10||•

11 4 0
                                    

PEMAIN BERNAMA GILANG BUKAN MAFIA.

PEMAIN BERNAMA GILANG TELAH MATI.

Dua suara kembali terdengar, rasanya tubuh ini ingin jatuh ke lantai. Masih tidak menyangka hal ini akan terjadi.

Jay, Fenly dan Yoshi yang berada di ambang pintu pun menghampiri Shandy dan Asahi di depan.

-🐣-

Semua nya telah berkumpul di kelas 11A, mereka membawa jasad Gilang kesana bersama jasad Fiki.

"Kasian banget bang lang, udah di tuduh mafia, sekarang.." kata Doyoung tak kuat melanjutkan perkataan nya.

"Maafin kita, ga bisa nolongin lo. Gue harap lo bisa sabar ya disini sama Fiki" ucap Yoshi.

"Apa gue bilang?? Bukan Gilang mafia nya! Kalian tega banget sih" ujar Shandy merujuk pada orang orang yang tadi memberikan suara terhadap Gilang.

"Lalu, kalo gue yang kayak gini? Kalian sama aja tega sama gue, padahal gue bukan mafia nya" kata Fajri sukses membuat Yoshi terkejut.

"Yakin?" sahut Yoshi.

Fajri menatap Yoshi kesal, "Lo mending diem deh" kata Fajri kemudian keluar dari kelas tersebut disusul yang lain nya secara perlahan.

"Udah, nanti yang ada mereka ke ganggu karena kita ribut" kata Jay kepada Shandy.

"Sorry kalo gue tadi milih dia, gue cuma mau buktiin kalo Vale beneran bukan orang biasa" kata Sunghoon terlihat menyesal.

"Cuma kata lo? Berarti Gilang mati itu juga percuma ha?" tanya Shandy.

"Ga gitu, Shan. Dengerin gue dulu" jawab Sunghoon.

"Maksud lo apa? Vale bukan manusia gitu?" tanya Jay.

"Ya lo pada tadi lihat kan? Semua aneh setelah dia datang di sekolah ini, dari mulai muncul nya garis putih itu dan kecelakaan nya Dino, sejujur nya gue lihat waktu itu Vale sama Dino sebelum Dino jatuh ke bawah" jawab Sunghoon, tak biasa nya ia berbicara banyak.

"Terus? Apa hubungan nya sama kecelakaan nya Dino?" tanya Fenly.

"Itu mungkin aba aba buat kita kalo kita harus bersiap, dan sekarang kita udah terjebak di permainan takdir nya" jawab Sunghoon.

Fenly menghela napas, "Pantesan waktu gue ga sengaja saling tabrak sama dia itu rasanya keras banget kayak bukan manusia" ujar Fenly.

"Permainan takdir? Aissshh, ada kah yang kayak gitu?" heran Yoshi.

"Adalah, nih bukti nya sekarang" jawab Jay.

"Yaudah, kita bahas ini nanti lagi. Kalo kita ngobrol disini, kita sama aja ganggu mereka." ucap Asahi.

Semua nya setuju dengan Asahi, tak lama mereka keluar dari kelas 11.

-🐨-

Sementara itu di kelas, suasana hening, masing masing masih terkejut dengan hal yang baru saja terjadi kepada Gilang.

"Gue baru aja ngelihat banyak darah, pertama kali di hidup gue" gumam Junghwan tak habis pikir.

"Sama, Hwan. Gue juga pernah lihat, cuman ya di film film apa cerita cerita gitu, tapi ternyata baru aja gue lihat pake mata kepala gue sendiri, astaga" tambah Junkyu.

FATE Is Determined. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang