•||FID. 9||•

11 3 0
                                    

Di sisi lain, ada Ni-ki yang sedang bermain basket di lapangan di temani Sunoo dan Jungwon.

"Vale nyuruh kita buat milih salah satu di antara kita, kira kira lo milih siapa?" tanya Sunoo.

Jungwoon berpikir, "Gatau, Noo. Gue belum kepikiran mau pilih siapa" jawab nya.

"Udahlah, gue yakin mafia nya pasti bang lang" sahut Ni-ki sambil melempar bola basket ke arah ring dan akhirnya masuk.

"Kenapa lo seyakin itu kalo bang lang mafia nya?" tanya Jungwon.

Mendengar itu, Ni-ki berhenti bermain dan menatap Jungwon.

"Yakin lah. Orang dia dia habis bunuh Fiki" jawab Ni-ki

Jungwon beranjak berdiri, "Kok semua orang pada yakin sih kalo banglang mafia nya cuma gara gara dia sama Fiki di belakang sekolah, toh itu belum ada bukti nya kan?" kata Jungwon.

"Tapi gimana nya won, gimana ga menyimpulkan kalo dia pembunuh nya coba, waktu itu dia juga pegang pisau. Semua orang bakalan ngira kalo emang dia pembunuh nya" balas Sunoo.

Ni-ki menatap Jungwon serius, "Kalo lo ga percaya yaudah sih" kata nya kemudian pergi dari hadapan Jungwon, disusul Sunoo.

Jungwon menatap kepergian Ni-ki dan Sunoo, "Kayak nya ada yang aneh" gumam nya kemudian pergi.

-🐺-

Jam menunjukkan pukul 1 siang, semua murid di minta untuk berkumpul di kelas kembali. Setelah itu datang lah Vale yang dengan santai ia memasuki kelas sementara yang lain masih kebingungan.

"Oke, udah pada milih kan?" tanya Vale.

"Menurut lo?!" tanya balik Jake ngegas.

Vale terkekeh, "Ahahahaha, santai, nanti ada kok sesi debat nya" kata Vale kemudian membagikan semuanya sepotong kertas kecil.

"Kalian pilih siapa tulis di kertas itu habis itu kasih ke gue" perintah Vale.

"Kenapa ga lang-" kata Jihoon yang terpotong oleh perkataan Vale.

"UDAH CEPETAN!!" ucap Vale dengan nada tinggi sekaligus tatapan yang menyeramkan.

Sekitar 15 menit telah berlalu, Vale menyuruh semuanya untuk mengumpulkan kertas pemilihan itu kepada Vale lalu menghitung nya.

"Ada ada aja game lu, Vale Vale" kata Hyunsuk heran.

"Oke, total ada 2 orang yang di pilih dan dapet suara terbanyak dari 23 siswa disini, yaitu ada Gilang dan Fajri" kata Vale.

"Cepet banget anjir ngitung nya" heran Shandy

Fajri terkejut bukan main, nama nya terpanggil dan terucap oleh Vale tadi. Fajri beranjak berdiri sambil menggebrak meja.

BRAK

"LO PADA KENAPA MILIH GUE HA? JELAS JELAS KELAKUAN YANG KAYAK MAFIA ITU DIA!" kata Fajri dengan nada tinggi dan menunjuk ke arah Gilang, tak lupa dengan tatapan nya yang tajam mengarah ke Gilang.

"Woee, kelakuan lo aja aneh udah kayak mafia tau ga?" sahut Shandy dari depan.

"Dari mana nya? Yang ada kalian yang aneh, masa bela pembunuh." ujar Jake.

"Vale, kalo Gilang sama Fajri seri otomatis ada yang belum milih? Siapa yang belum milih?" tanya Doyoung.

Vale melihat kembali kertas kertas yang ia buka dan benar saja, mungkin karena ia kurang teliti. Saat di lihat lagi ke arah teman teman nya, ada Sunghoon yang masih menulis di kertas nya.

FATE Is Determined. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang