LET'S BE HAPPIER TOGETHER [END]

32 2 0
                                    

Haii... kembali lagi di cerita ini dengan author NASA 😭😭

Yeah, this is the end for NASA 😭

Sebelum kita tutup kisah ini, apa kesan pesan kalian tentang cerita ini? Komen plis biar aku tau dimana kekurangan dan kelebihan cerita ini!!

Happy Reading 🔥🔥🔥

🌟🌙🌟🌙

Bagaskara menyinari nabastala dengan cahaya nya tak terlalu terik sehingga membuat semua orang berucap syukur karena hari ini matahari tak terlalu terik. Cocok untuk bersantai bersama keluarga dan orang terdekat. Seperti halnya yang dilakukan oleh keluarga sengklek ini.

Luna beserta keluarga kecilnya sedang berada di taman yang berada di dekat rumah nya. Kebetulan hari ini Luna dan Samuel tak memiliki jam kerja, jadi mereka menggunakan kesempatan ini dengan baik yaitu melakukan quality time dengan dua anak nya.

Luna sedang duduk di kursi taman bersama Laskar yang terlihat membawa pensil dan sebuah buku gambar kecil. Sedangkan Samuel dan Langit sedang bermain basket di lapangan yang ada di taman tersebut. Lokasi nya tak jauh dari tempat duduk Luna dan Laskar sehingga mereka berdua dapat melihat permainan ayah dan anak itu.

Samuel mendribble bola berwarna jingga itu dengan lincah dan memasukkan ke ring basket. Skor sementara dimenangkan oleh Samuel.

"Makanya tumbuh tuh ke atas, jangan ke bawah,"ejek Samuel lalu mengacak rambut anak sulung nya.

"Tadi tuh cuman pemanasan. Lagipula kalo aku kalahin Daddy, nanti dikira durhaka. Kalo aja aku nekat, yang ada Daddy bisa sesek napas, anjay, gaskeun,"balas Langit lalu ia membentuk tangan nya dengan tanda metal ke Samuel.

"Gini amat punya anak tantrum melebihi emaknya,"gerutu Samuel.

Luna terkekeh melihat interaksi ayah dan anak itu lalu ia mengalihkan pandangannya ke anak bungsunya.
Ia sedikit bingung kenapa Laskar membawa alat tulis beserta buku ke taman.

"Askar kenapa bawa ini?"tanya Luna menatap kedua netra Laskar yang sama persis seperti miliknya.

"Askar mau cari inspirasi untuk melukis, Mommy. Siapa tau ada hal yang menarik untuk dilukis,"balas Laskar seraya tersenyum.

"Aaa, that's so cute, Sweety. Bye the way, Mommy mau beli sesuatu untuk kita. Kamu mau apa?"tanya Luna seraya mengelus pucuk kepala Laskar.

"Telur gulung,"kata Laskar.

"Ih, kok pikiran kita sama. Mommy juga tadi mau beli telur gulung, anjay."timpal Luna membuat keduanya tertawa kecil.

"Yang pedes, Mom,"lanjut Laskar.

"Siap laksanakan, kamu gapapa Mommy tinggalin sebentar disini?"tanya Luna dengan santai namun mata nya tersirat kekhawatiran.

"Aku udah gede, Mommy. Aku bisa jaga diri,"

"Yaudah Mommy beliin jajanan dulu ya,"setelah itu, Luna pergi meninggalkan Laskar dan membeli jajanan yang tak jauh dari tempat duduk Laskar.

Laskar menyapukan pandangannya ke seluruh taman dengan tatapan penuh teliti. Ia bingung ingin melukis apa. Rasanya yang ada di taman itu tidak ada hal menarik, kecuali gadis kecil yang sedang bermain boneka kelinci seorang diri.

NASA(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang