"Eungh.." terdengar lenguhan dari seseorang yang baru saja sadar. Namun dia heran mengapa dia berada di kamarnya padahal seingatnya tadi dia tidak sengaja bertemu dengan King Namjoon dan tabib dan mendengar bahwa...
"Hiks.. hiks.. ayah.. Jjunie mau ketemu ayah.." ucap Yeonjun berjalan menuju kamar Soobin sambil tertatih karena perutnya yang masih terasa nyeri
Namjoon dan Seokjin yang menunggu di luar terkejut karena tiba-tiba Yeonjun keluar kamar dan berlari dengan tertatih menuju kamar Soobin
"Yeonjun, astaga.. hati-hati kandunganmu"
"Hiks.. hiks.. Jjunie mau ketemu ayah.."
"Iya boleh tapi jalannya pelan-pelan saja, bisa? Kandunganmu baru saja terancam, Yeonjun.."
"Hiks.. maafkan aku, hyung.."
"Kajja, hyung temani ke kamar Soobin"
"Tidak, hyung.. biarkan aku sendiri"
"Tapi-"
"Aku mohon, hyung" ucap Yeonjun dengan mata berairnya
"Baiklah, hyung akan tunggu di luar"
Yeonjun mengangguk dan masuk ke dalam kamar Soobin, kondisi Soobin masih sama seperti sebelumnya yang masih betah memejamkan matanya
"Ayah.. kenapa ayah tidak cerita padaku jika resikonya akan seperti ini.."
"Jika aku tahu, aku tidak akan ikut ayah kembali ke Kerajaan Langit. Ayah bisa kembali kesini dengan Princess Arin dengan selamat, tidak dalam kondisi seperti ini"
"Maafkan Jjunie, ayah.. karena Jjunie, ayah jadi tertidur lama seperti ini"
"Ayah tidak merindukan keluarga ayah? Pangeran Beomgyu, King Namjoon, King Hoseok, dan yang lainnya, bukankah kalian sudah lama berpisah?"
"Sepertinya ayah masih betah tertidur, ayah pasti kelelahan setelah membawaku dan Seokjin hyung kesini"
"Yasudah jika ayah masih lelah Jjunie akan temani tidur disini, baby juga merindukan daddynya"
Yeonjun secara perlahan membaringkan dirinya di samping Soobin dengan tangan yang melingkar di pinggang Soobin. Karena masih mengantuk dan sedikit pusing, Yeonjun mulai ikut memejamkan matanya
Hingga tanpa Yeonjun sadari, tubuhnya mengeluarkan sinar terang berwarna ungu yang secara perlahan mengelilingi Soobin dan memberikan reaksi pada tubuhnya. Tubuh Soobin yang awalnya dingin perlahan menjadi hangat berkat sinar tersebut.
Tak lama setelah kemunculan sinar itu, jari Soobin perlahan bergerak dan itu disadari oleh Yeonjun
"Ayah?"
"Tabib... tabib..."
Melihat ada perkembangan dari Soobin, dengan segera Yeonjun memanggil tabib istana yang diikuti oleh seluruh anggota kerajaan
"Biar saya periksa dulu"
"Syukurlah keadaan Pangeran sudah membaik, kita tinggal menunggu Pangeran membuka matanya saja"
"Syukurlah putraku, ayah percaya kamu kuat"
"Yeonjun"
"Iya, Pangeran?"
"Bagaimana ceritanya?"
"Aku juga tidak tahu, Pangeran.. aku hanya mengajak ayah mengobrol dengan baby karena baby merindukan daddynya. Karena aku mengantuk dan masih sedikit pusing, jadinya aku ikut tidur di sebelah ayah sambil memeluknya"
"Memeluk Soobin?"
Yeonjun mengangguk
"Apa ada yang salah, Pangeran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y
Fantasy✨ DESTINY ✨ Original Story by 🐻 Anastasia Kim 🐻 💜 Happy Reading 💜