Bab 28: Sembunyikan ini dari Aliansi Kerajaan

9 5 0
                                    

Di dalam kamar asrama murid laki-laki yang setiap kamarnya dihuni oleh satu orang——sehingga asrama murid ini termasuk salah satu bangunan yang paling besar setelah bangunan aula utama istana dan asrama perempuan——Haeden memejamkan matanya, berbaring dengan cepat setelah melihat kasurnya yang selama ini ia damba-dambakan selama perjalanan pulang. Namun, ia tak bisa tidur karena pikirannya yang terus melayang memikirkan kejadian yang terjadi di bawah alam sadarnya tadi yang membuatnya menjadikan itu beban pikirannya dan membuat tubuhnya yang sakit malas untuk bergerak.

Haeden membuka kelopak matanya. Matanya tertuju ke arah tirai jendela yang berwarna putih. Namun, belum ada beberapa detik ia menatap, bulu matanya yang lentik tertutup kembali, mencoba untuk menutupi seluruh matanya dari sinar matahari yang masuk ke jendela kamarnya dan menembus kamarnya dengan cahayanya yang terang. Haeden lalu mengalihkan pandangannya kepada plafon kamarnya yang berwarna putih.

Haeden berujar, "Kekuatan?" Ia mengangkat salah satu tangannya, melihat tangannya yang mengepal dengan matanya yang mengantuk. Jujur saja, sosok pria yang muncul saat ia pingsan tadi membuatnya menjadi sangat penasaran. Ia ingin mengatakan ini kepada seseorang yang paham dengan apa yang akan ia bicarakan ini nanti.

"......"

Dan sosok yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya adalah Aillard, gurunya. Alisnya bertaut dengan mata terpejam. Kepalanya sangat sakit ketika ia tak mengingat apa yang terjadi setelah ia pingsan, yang ia tahu dari apa yang dibicarakan oleh Herles adalah bahwa ia menjadi sosok yang berbeda dengan kekuatan yang besar menyelimuti dirinya. Dan Herles mengatakan bahwa sosoknya dan kekuatan yang besar itu persis seperti Legenda Kekuatan Dewa Kerajaan Glorantha, yang konon katanya bahwa orang itu hampir menyamai Dewa.

Seketika saat ia mengetahui hal tersebut, Haeden menyimpulkan bahwa sosok orang yang ada di dalam dirinyalah yang mengendalikan tubuhnya saat ia pingsan. Padahal Haeden akan menyimpulkan bahwa ini hanyalah sekedar mimpi buruk. Tapi, saat mendengar apa yang terjadi membuat Haeden tak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa menerima fakta ini dengan perasaan yang tidak menyenangkan.

Namun, persetan dengan yang katanya legenda tersebut. Haeden tidak ingin dirinya disebut dengan "wadah" untuk jiwa seseorang yang mengendalikan tubuhnya dengan seenaknya. Haeden harus segera mencari cara agar sosok ini hilang dalam dirinya——selain harus mati. Ia tak ingin ini menjadi pembicaraan di dalam aliansi kerajaan.

Haeden berteriak pasrah, menyapu wajahnya dengan tangannya dengan kasar. Ia berkata, "Sialan!"

"Aw! Sakit sekali!" Haeden mengernyit kesakitan, merasakan pedih yang sangat luar biasa saat ia tadi tak sengaja ikut menggosok ujung bibirnya yang terluka. Sepertinya ia harus cepat mengobati luka bibirnya yang hampir kering sepenuhnya.

"Haeden, guru memanggilmu."

Pintu kamarnya terbuka setengahnya. Memperlihatkan sosok Zettha yang sudah berganti pakaian dengan pakaian murid seperti yang lainnya. Ha, jujur saja, pria ini benar-benar patuh pada aturan yang tertulis di dalam Istana ini. Jika ada aturan yang mengatakan bahwa setiap Pangeran yang memasuki usia kedewasaan berkewajiban mendaki gunung dalam satu jam, maka Haeden yakin bahwa Zettha akan melakukan apa yang tertulis di sana. Lihat saja dirinya, ia saja belum mandi dan mengganti pakaiannya yang kotor. Yang Haeden lakukan saat sampai di asrama adalah langsung tidur di kasurnya dengan pikirannya yang kacau.

Haeden tiba-tiba menjadi kesal saat melihat kakaknya yang patuh tersebut. Sehingga, ia sengaja mencari-cari kesalahan yang bahkan sering kali ia lakukan.

Haeden masih berbaring, memandang kakaknya dengan kesal, "Setidaknya ketuk lah pintu ketika kau masuk ke kamar orang lain."

Zettha memandangnya dengan ekspresi yang tidak berubah sama sekali saat ia membuka pintu. Malah, ia melontarkan kata-kata yang membuat Haeden semakin kesal. Jika ini adalah dunia komik, maka akan jelas sekali tergambar di kening Haeden dengan perempatan jalan yang menonjol di keningnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dreams and Portal Holes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang