Dreams and Portal Holes

Bab 13: Pasar Gelap (5)

Haeden dan Herles menganga tidak percaya. Sedangkan Zettha tidak bereaksi apa pun saat mendengar harga yang ditawarkan oleh pria yang ada di balkon lantai tiga. Zettha hanya sibuk menatap botol biru yang ada di bawah sana, sembari memikirkan apa yang dijelaskan oleh si pembawa acara tersebut.

Jujur saja, sebenarnya Zettha kaget mendengar parfum Biru yang ada di bawah sana terbuat dari darah keturunan seorang Dewa. Tapi bagaimana bisa? Bagaimana cara mereka melakukan itu? Bagaimana mereka mengetahui dan menemukan keturunan seorang Dewa tersebut?

Selama ini, Zettha belum pernah mendengar tentang keturunan seorang Dewa yang tinggal di dunia ini selain sejarah yang mengatakan tentang Dewa dan Dewi yang diturunkan ke bumi sejak ribuan tahun silam sebagai bentuk hukuman karena telah menciptakan sebuah sihir terlarang. Selain itu, belum ada sejarah lain yang mengatakan tentang keturunan seorang Dewa yang tinggal di bumi. Dan yang lebih parahnya, jika itu memang keturunan seorang Dewa, kenapa manusia rendahan seperti mereka bisa memperlakukan seorang keturunan Dewa dan menjadikan darah mereka sebagai parfum yang diperjualbelikan untuk peningkatan sebuah Mana?

Kepalanya terasa ingin pecah rasanya. Zettha menautkan kedua alisnya, dia percaya pasti si pembawa acara itu masih menyimpan sesuatu yang belum dia katakan dengan detail mengenai keturunan murni seorang Dewa ini.

Zettha itu adalah tipikal orang yang suka memendam perasaannya sendiri. Tapi jika itu mengenai kasus dalam misi ini dan jika dia tidak mengerti, maka dia tidak akan memendam pertanyaannya seperti dia memendam perasaan kasih sayang terhadap adiknya. Pria itu membuka bibirnya yang sedari tadi mengatup dengan sempurna, kemudian dia bertanya kepada gurunya yang duduk di sampingnya, sepertinya Aillard masih terkejut dengan apa yang dijelaskan oleh si gila ini, "guru, aku tidak mengerti dengan apa yang dia katakan. Kenapa bisa seorang keturunan Dewa mereka perlakukan seperti itu? Apakah ada sejarah lain yang mengatakan bahwa di dunia ini terdapat keturunan Dewa yang tak memiliki Mana?"

Wajah Aillard masih pucat, tak ada warna di kulit seputih salju itu semenjak mendengar kalimat yang dijelaskan oleh si pembawa acara. Dia juga sama bingungnya sekarang. Kepalanya menggeleng pelan untuk pertanyaan yang diajukan oleh Zettha. Dia tidak pernah membaca atau mendengar tentang keturunan Dewa selain Dewa dan Dewi yang pernah turun ke bumi—oh, dan juga Dewa Vlerrod dan beribu pasukannya yang disegel di dalam Penjara Jiwa Seribu Kematian. Tidak ada yang tahu sekarang di mana lokasi penyegelan Dewa Vlerrod itu berada.

Dan jika keturunan Dewa itu memang ada di bumi, maka sejarah tidak akan pernah mengatakan bahwa keturunan Dewa tidak memiliki Mana. Karena sejatinya seorang Dewa adalah memiliki Mana yang berlimpah. Jadi mustahil itu terjadi.

Coba katakan, apakah mungkin keturunan seorang Dewa tak memiliki Mana walau sedikit pun?

Dan selama ribuan tahun ini, tidak pernah ada keturunan dari Dewa itu disebut di dalam sejarah mana pun. Mustahil bahwa ada keturunan Dewa ini ada di bumi, dan mereka rela digunakan oleh manusia sebagai makhluk Suci yang diperjualbelikan.

Ya. Itu mustahil. Pasti mereka sedang berbohong kepada orang yang ada di sini demi mendapatkan uang yang lebih banyak dengan menjual embel-embel parfum Biru itu terbuat dari darah murni keturunan seorang Dewa.

Perhatian semua orang kembali ke semula saat suara tawa yang renyah terdengar di bawah sana. Itu adalah tawa si pembawa acara. Sepertinya dia tertawa karena sangat senang mendengar harga yang begitu fantastis hanya untuk satu botol parfum ini. Suara tawanya kemudian mereda, lalu menatap ke atas untuk melihat sekeliling.

Dia menunggu orang lain untuk menawarkan harga yang lebih tinggi, tapi beberapa detik telah berlalu dan tidak ada yang berani menawarkan harga yang lebih dari itu.

Walau ia tahu bahwa tidak ada yang bisa menawar lebih dari itu lagi, si pembawa acara itu tetap bertanya pada akhirnya. Memecahkan keheningan singkat itu.