Bab 6: Gadis Tercantik dari Keluarga Veroll

112 89 54
                                    

Tapi siapa ...

Siapa dia ...

Haeden dengan segenap kekuatan mencoba mengingat kembali. Tapi, dari sekian banyak gadis yang dikenalnya, hanya satu orang yang terlintas di pikirannya.

Karena hanya ada satu gadis yang ada di wilayah kerajaan Glorantha yang dapat setara dengan penampilan fisik gadis ini.

Apakah itu dia? Mereka seakan sangat mirip.

Gadis ini sangat mirip dengan seseorang yang pernah dia baca di sebuah buku yang menampilkan cover buku dengan judul "gadis tercantik dari keluarga bangsawan". Dan di sana, wajah dan nama gadis itu menjadi urutan pertama di dalam buku tersebut.

Haeden tertawa di dalam hati, karena baginya itu agak konyol sebenarnya jika itu menyangkut tentang gadis tercantik dari golongan bangsawan. Karena menurut Haeden, cantik itu relatif. Bisa saja gadis yang bukan dari kaum bangsawan bisa saja lebih cantik dari gadis yang menjadi urutan pertama di kerajaan ini. Kita tidak bisa menilai hanya dari satu golongan saja.

Haeden sekarang ingat.

Semenjak Haeden memperhatikan gadis ini dari atas sampai bawah sekali lagi, dia dapat dengan segera menyimpulkan bahwa gadis ini benar seperti yang ada dipikirkannya—dia berasal dari keluarga Veroll, salah satu bangsawan paling kaya di kerajaan Glorantha. Dia adalah Veroll Antalya, anak sulung dari keluarga Veroll! Dan gadis tercantik di kerajaan ini.

Tapi tunggu dulu!

Bukan itu inti yang jadi masalahnya sekarang. Masalahnya adalah, kenapa gadis dari keluarga Veroll datang di malam hari seperti ini? Apakah ada keperluan sesuatu?

Haeden ingin membuka mulutnya, tetapi sesaat kemudian, suara pria yang berat terdengar dengan samar dari kejauhan, memanggil nama Nona Antalya dengan suara yang penuh semangat dan penuh kekhawatiran.

"Nona Antalya!"

Napas pria itu naik turun dengan keringat membasahi dahinya. Baju yang didominasi oleh warna biru laut itu dipenuhi oleh keringat dengan jubah di belakang punggungnya berkibar sedikit karena dia berlari. Dan di pinggangnya ada sebuah pedang.

Haeden yang akan membuka mulutnya bungkam kembali saat menoleh dan melihat seorang pria yang sedang berlari dan memanggil nama Nona Antalya.

"Nona, kemana saja anda pergi? Bukankah saya hanya meninggalkan Anda sebentar saja tadi? Kenapa Anda langsung menghilang begitu saja?" Napasnya terputus-putus dan terburu-buru dalam berbicara.

Sepertinya orang ini adalah kesatria dari keluarga Veroll.

Antalya tersenyum lebar saat melihat pengawalnya, "Akil," Dan sepersekian detik setelahnya senyumnya pudar saat dia menjelaskan dengan rasa menyesal, "Aku ... aku hanya berjalan-jalan sebentar dan aku tersesat karena istana ini sangat luas."

Akil merasa tertegun sesaat dan melunakkan wajahnya yang mengeras karena khawatir. Dia tersenyum sambil berkata, "Tidak apa-apa, Nona. Yang terpenting Anda tidak apa-apa dan tidak pergi sendirian lagi untuk kedepannya."

Gadis itu mengangguk, "Mn ... baiklah."

Melihat adegan sang pengawal dan nona cantik yang saling mengkhawatirkan satu sama lain seperti seorang kakak yang mengkhawatirkan adik perempuannya. Tanpa melihat bahwa ada sepasang kakak beradik yang tidak pernah akur ada di depan mata mereka yang diam-diam mengejek di dalam hati masing-masing.

Haeden, "......"

Zettha, "......"

Haeden berdeham, "Ehm, sepertinya aku harus pergi dulu karena kau sepertinya tidak akan tersesat lagi, Nona."

Dreams and Portal Holes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang