Dreams and Portal Holes

Bab 14: Guru, ini Sebuah Kisah Orang Tuamu

Aillard Lourent, itu nama yang sangat indah kata sang Ibu. Aillard adalah sosok anak kecil yang ramah, berhati lembut dan sederhana dalam segala hal.

Dia adalah anak kecil yang rapuh yang suka membagikan sebuah senyuman hangatnya kepada ibunya yang sering sakit-sakitan di tempat tidur yang sudah rapuh dan berjamur itu. Itu adalah tempat tidur yang sudah tidak layak lagi untuk ditiduri.

Aillard dan ibunya tinggal di sebuah gubuk kecil tak terpakai di gunung dekat Kerajaan Eldoria berada. Ibu Aillard dulunya adalah seorang wanita yang sangat cantik dan berhati mulia. Setiap tindakan yang dilakukannya penuh dengan rasa kehati-hatian dan jujur dalam segala hal. Dia adalah wanita yang menjunjung tinggi sebuah nilai-nilai kehormatan.

Ibu Aillard adalah salah satu murid dari Kerajaan Iceland--kerajaan yang tetap berada di puncak keemasannya hingga sekarang ini.

Sebagian orang tahu, bahwa ada seorang murid perempuan dari kerajaan Iceland yang sangat cantik berada di kerajaan itu setelah dibentuknya akademi sihir pertama yang ada di Benua Pandora. Gadis itu bukan dari golongan keluarga bangsawan atau pun dari saudagar kaya, tapi kecantikannya itu mematahkan sebuah kasta sosial yang hanya terkhusus kan untuk dirinya sendiri, karena banyak dari pria bangsawan yang menginginkan istri seperti dia.

Hingga suatu hari, rencana gila seseorang membawa dirinya berada dalam sebuah tragedi besar dalam hidupnya pada saat itu. Itu adalah sebuah malapetaka yang membuat dia terseret dalam arus kebencian semua orang hingga akhir hayat kematiannya.

Dan Aillard adalah sebuah bukti nyata dari tragedi itu terjadi.

Semuanya berawal dari seorang pria yang sudah menjadi tangan kanan seorang Raja di Kerajaan Iceland selama lima tahun terakhir ini. Dia dikenal sebagai pria yang bijaksana, tegas, dan adil. Semua yang dia lakukan berdasarkan logika yang dapat dipahami oleh semua orang. Hal itulah yang membuat Raja tertarik untuk mengangkat seorang pria yang bukan dari kaum bangsawan untuk menjadi penasehatnya atau biasa disebut dengan istilah tangan kanan Raja. Karena Raja melihat kemampuan diri dari pria itu dalam bertindak dan mengambil sebuah keputusan yang tepat.

Semuanya berjalan dengan aman dan lancar semenjak pria itu menjadi tangan kanan Raja. Dia juga yang menjadi faktor berpengaruhnya kemajuan Kerajaan Iceland dibanding kerajaan lainnya pada masa itu. Tapi semuanya menjadi agak rumit saat banyak surat yang bertumpukan datang kepada pria itu selama beberapa tahun menjabat sebagai seorang penasehat Raja. Sebagian besar dari isi surat itu adalah lamaran menikah dengan putri-putri para bangsawan dari beberapa wilayah kerajaaan lain. Tentu hal ini membuatnya membuang napas dengan kesal dan membuat dia menjadi risih.

Tentu saja dia tahu puncak kebahagiaan seseorang itu adalah menikah dan memiliki sebuah keluarga kecil di sebuah rumah yang hangat.

Tapi dia tidak bisa melakukannya, karena dia telah terikat pada sebuah sumpah untuk terus mengabdi kepada seorang wanita yang dicintainya selama sepuluh tahun yang lalu. Namun sayang, karena wanita yang dicintainya itu telah meninggal delapan tahun yang lalu. Dan meninggalkan dia seorang diri dalam kesendirian yang panjang ini dengan meninggalkan perasaan cinta yang masih sama hanya untuknya seorang.

Cinta. Itu adalah sebuah makna yang sangat dalam untuk dirinya. Cintanya yang tulus pada seorang wanita pada saat itu membawanya dalam kebahagian yang hangat yang memenuhi seisi dadanya. Pria itu sangat mencintai mendiang kekasihnya, hingga cinta itu membuatnya tak menerima ketukan cinta dari wanita lain yang ingin masuk ke dalam hatinya. Karena cinta yang dimilikinya benar-benar tulus dan murni yang tidak hanya didasarkan oleh nafsu, itu cinta yang benar-benar layak untuk dipertahankan. Walaupun orang yang dicintai sudah lama tiada.

Satu dari seribu wanita cantik yang ada di muka bumi ini tidak akan pernah bisa menggantikan posisi wanita itu di dalam hatinya. Bahkan jika dia dibayar dengan benda langit, gunung, dan seisinya, itu tidak akan ada gunanya. Sebab cinta yang tulus tidak akan bisa dibeli dengan apa pun.