Bab 21: Aku Tidak Bercanda dengan Kalian

31 4 0
                                    

Menuju masuk ke dalam ruangan aula utama Kerajaan Iceland, para pemimpin sepuluh kerajaan besar disambut dengan hangat dan ramah seperti biasanya. Namun, ada hal yang perlu diingat, karena ini hanyalah sebuah sambutan biasa. Tidak ada sebuah pesta dan tarian indah yang akan menjadi sambutan utama untuk para pemimpin sepuluh kerajaan ini--hal yang memang wajib harus dilakukan jika ada pertemuan para pemimpin kerajaan besar persis seperti sekarang ini.

Dan seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, bahwa ini juga bukanlah sebuah pertemuan damai yang akan membahas sebuah suatu kerja sama yang telah terjalin selama berabad-abad lamanya, tapi ini adalah pertemuan yang sengaja direncanakan karena nasib sepuluh kerajaan besar benar-benar sudah berada diujung tanduk jika mereka hanya diam dan menunggu untuk tidak menemukan sebuah solusi. Mereka bertemu dalam keadaan darurat untuk membahas kasus kematian misterius yang melanda hampir seisi Benua Pandora.

Sepanjang perjalanan menuju aula utama istana, para pemimpin sepuluh kerajaan besar benar-benar tidak bisa menyembunyikan kecemasan yang ada di dalam wajah mereka. Bahkan beberapa pemimpin kerajaan yang belum melanda wilayah kerajaan mereka juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang kacau. Mereka takut wilayah kerajaan mereka akan sama seperti kerajaan lainnya.

Jika wilayah kerajaan yang belum dilanda kasus kematian misterius ini saja bisa membuat Rajanya merasakan cemas yang berlebihan, lalu bagaimana dengan perasaan Raja-raja yang telah melanda wilayah kerajaannya dan kehilangan banyak nyawa rakyatnya dengan tidak jelas? Bukankah perasaannya tidak akan pernah bisa untuk diungkapkan dengan ekspresi wajah semata saja? Pasti rasa ketakutan dan kecemasan mereka jauh dari kata-kata itu.

Raja Aeturnus dan Aillard hanya berdua dalam menghadiri pertemuan itu, mereka hanya membawa beberapa prajurit dan murid yang menemani mereka untuk sampai ke Kerajaan Iceland. Dan itu tidak seperti Raja-raja lainnya yang membawa seorang penasehat dan beberapa anak murid terbaik mereka dalam menemani perjalanan mereka ke Kerajaan Iceland.

Aillard berjalan berdampingan dengan Raja Aeturnus, dan ia bisa melihat semua ekspresi wajah para pemimpin kerajaan ini, itu benar-benar kacau dengan ekspresi wajah mereka yang menunjukkan kehilangan arah dan tersesat dalam kegelapan. Mereka seperti sudah menyerah dan pasrah dengan keadaan yang kacau balau ini. Mereka sudah kehilangan harapan dengan kasus yang tak memiliki jawaban sedikitpun di dalamnya. Bahkan Aeturnus yang tak pernah sekalipun menunjukkan perasaan yang ia rasakan di dalam wajahnya selama ini, sekarang ia membuat ekspresi wajah yang hampir sama dengan Raja-raja lainnya, walaupun ekspresi kehilangan dan pasrahnya tidak bisa disamakan dengan Raja lainnya, namun matanya tak bisa berbohong.

Saat mereka sudah ada di depan pintu masuk aula utama istana, dua orang prajurit yang menjaga pintu dengan mengenakan baju zirah yang kokoh dengan tombak di tangannya, mereka segera membungkuk saat berhadapan dengan Raja-raja pemimpin sepuluh kerajaan besar itu. Salah satu di antara mereka langsung membukakan pintu besar dan megah yang berlapiskan corak emas itu dengan suara decitan yang menggema dalam aula utama istana tersebut.

Pintu itu terbuka dan memperlihatkan seisi ruangan yang dihiasi oleh lampu gantung kristal yang besar yang tergantung tepat di tengah-tengah atap ruangan dan di atas meja besar yang akan menjadi tempat para Raja untuk duduk nanti. Di atas meja persegi panjang itu sudah tersedia secangkir teh hangat yang sudah disediakan. Isi dalam ruangan itu sederhana seperti aula istana kerajaan lainnya, namun sangat bernilai harganya karena kebanyakan interior terbuat dari emas.

Dan ruangan itu penuh dengan bingkai-bingkai emas yang menjadi bingkai lukisan Raja-raja terdahulu. Lukisan yang terpasang di sana adalah Raja dari generasi pertama hingga generasi penerus kerajaan sekarang ini. Lukisan Raja-raja terdahulu yang ada di dalam ruangan itu mengisi setiap dinding aula utama istana kerajaan. Namun, ada satu lukisan yang bukan merupakan salah satu dari seorang Raja maupun keluarga kerajaan. Itu adalah lukisan yang tergantung tepat di depan Aillard berdiri.

Dreams and Portal Holes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang