Natalia bahkan ikut mengirimi Rizan pesan.
Beneran, Izan?
Gue udah baca artikelnya juga, namanya Sanari Maharani, ya?
Jadi penasaran sekeren apa dia
Natalia dan Rizan bertukar nomor WhatsApp waktu syuting bareng untuk iklan. Sejak saat itu mereka kerap aktif bertukar pesan. Natalia bahkan sering mengirimkan foto random nya saat berada di lokasi syuting, menanyakan apa Rizan sudah makan atau belum, mengingatkan Rizan shalat padahal dia sendiri non muslim. Natalia ramah, Rizan tak sungkan melempar canda padanya, atau pun berbagi cerita hal-hal tak penting seperti memberitahu Natalia soal kabar kambing milik bapak yang baru melahirkan, Natalia meresponnya dengan sangat antusias. "Kapan-kapan boleh ya ketemu sama bayi kambingnya," begitu tanggapan Natalia.
Rizan juga berpamitan pada Natalia sebelum pergi pulang kampung.
"Gue nyusul ya nanti," katanya saat Rizan ajak bertemu di cafe.
Rizan hanya geleng-geleng kepala diiringi tawa ringan, udah mah cantik, baik, perhatian, seru, tipe ideal Rizan banget. Bisa dibilang Rizan udah naksir, sayangnya ada tembok tinggi yang tidak dapat ditembus.
"Kamu gak bakal nyariin kan kalau saya gak ada." Kata Rizan, ia merasa sudah jadi sohib Natalia rupanya.
"Kalau Lo gak ngasih tahu mungkin gue bakal nyariin."
"Kalau kangen telepon aja, sinyal di kampung saya udah bagus kok, internet nya juga kenceng."
"Kalau kangen, gas aja langsung, gue datang samperin, Lo." Natalia ini terang-terangan sekali soal isi hatinya.
Natalia Indurasmi, artis cantik kelahiran 2006 yang karirnya sedang naik daun selama dua tahun terkahir. Di usianya yang masih 20 tahun, Natalia dikategorikan sebagai wanita sukses, selain berkarya di bidang seni peran, ia juga mulai merintis usaha kecilnya sebagai penjual cimol. Diketahui, Natalia kini mempekerjakan dua puluh tujuh karyawan untuk memproduksi cimol hingga menjajakannya dengan gerobak keliling yang disebut: cigeling (cimol gerobak keliling)
Ada alasan mengapa Natalia memilih cimol sebagai makanan yang ia jajakan, "saya suka cimol, itu adalah jajanan favorit saya dan teman-teman ketika masih sekolah."
Awal karir Natalia bermula Ketika ia viral di salah satu platform sosial media karena kepiawaian menari dan memparodikan beberapa adegan di film. Warga net juga sering salah fokus dengan visual cantik yang terpancar dari Natalia, yang membuatnya semakin terkenal di dunia Maya hingga mampu meraih jutaan pengikut. Tak hanya cantik, Natalia juga kerap mengisi layar lebar bioskop. Terhitung dalam kurun waktu dua tahun, Natalia sudah membintangi 8 judul film, dalam dua film Natalia berperan sebagai tokoh utama.
Kian di puncak kian besar angin yang mendorongnya agar terjatuh. Banyak penggemar bukan berarti tidak memiliki pembenci, Natalia juga sering menerima kalimat buruk dari beberapa akun anonim yang mengisi komentar di bawah postingannya.
Haalllaah! modal tampang doang di agung-agung kan.
Ini yang katanya idola anak muda?
Muka bagus, akting minus.
Dan masih banyak lagi. Natalia sakit hati ketika membacanya, rasanya ingin bilang bahwa mereka tidak tahu apa-apa, mereka tidak tahu seberapa keras Natalia berusaha. Natalia bahkan pernah tak tidur hanya demi mendapatkan kantong mata sempurna untuk perannya di salah satu film, atau memilih tidak minum selama hampir satu hari penuh demi memperlihatkan tekstur bibir pecah-pecah yang sempurna demi perannya. Tetapi Natalia tidak begitu, ia tidak haus pengakuan. Ia akan tetap mengusahakan yang terbaik meski pun usahanya tidak pernah dianggap.
Cantik, berbakat, tapi Natalia tidak berasal dari keluarga kaya raya, dia bukanlah bagian dari pewaris perusahaan. Orang tua Natalia adalah orang biasa, ibunya seorang ibu rumah tangga, ayahnya seorang karyawan di salah satu perusahaan. Meski hidup sederhana, Natalia selalu dilimpahi kebahagiaan. Katakanlah dia memiliki keluarga yang cemara.
*****
Jika rasa benar-benar mampu berekspresi lantas, bagaimana bisa ada istilah cinta yang terpendam. Bukankah cinta adalah perasaan paling rumit sekaligus membahagiakan. Jika cinta adalah milik semua orang kenapa ada istilah cinta sepihak, bukankah mencintai sendirian adalah luka paling menyesakkan. Jika cinta menerima perbedaan, lantas, apa dua orang yang berbeda keyakinan bisa dipersatukan?
Dalam lubuk hatinya, Natalia menyuarakan dengan jelas perbedaan yang kontras diantara dia dan Rizan. Seperti halnya saat dua manusia itu keluar dari rumah ibadah yang berbeda.
Jika sebelum-sebelumnya Natalia merasa sangat antusias saat jatuh cinta, kali ini, dia memilih menimbunnya saja. Ia harus melupakan setiap perasaan bahagia yang dilalui bersama Rizan.
Tidak banyak kebetulan yang membuat mereka bertemu, namun sekarang ini adalah kebetulan paling menyakitkan.
"hai!" sapa Natalia melambaikan tangan.
"hei, ngapain di sini?" tanya Rizan dengan kening mengkerut. Natalia menunjuk gereja yang letaknya bersebelahan dengan masjid. membuat Rizan menganggukkan-anggukkan kepalanya paham.
"nunggu saya?"
"tadinya enggak sih, tapi begitu lihat lo yang lagi pakai sepatu, gue langsung semangat samperin, dan Nemu kendaraan ini." ujarnya antusias bercerita sambil menepuk-nepuk jok motor milik Rizan.
sepertinya Rizan paham arahnya ke mana, "mau saya anterin pulang?"
Natalia mengangguk antusias, "mau, mau! tapi sebelum itu ajak gue keliling Jakarta."
"memangnya kamu gak sibuk?" tanya Rizan yang mulai memakai helem, "saya juga gak sanggup ajak kamu keliling seluruh Jakarta."
tanpa di beri perintah, Natalia sudah memasangkan helem di kepalanya, "sejengkal jakarta juga boleh karena hari ini gue punya banyak waktu luang."
kendaraan roda dua yang mereka naiki mulai membelah inci per inci kota jakarta.
"kamu tadi habis sholat?" suara Natalia berpadu dengan bisingnya kendaraan.
"iya, shalat Dzuhur."
Natalia menganggukkan kepalanya di balik helem yang bertuliskan, allhumma Yassir wala tu'assir.
KAMU SEDANG MEMBACA
2.160 hari |Jeongwoo - Minji
Novela JuvenilSeorang penulis yang meninggal dunia sebelum mempublikasikan karyanya. "Tentang kamu yang raganya telah pergi. Yang begitu bersemangat menginginkanku abadi."