Sahabat selamanya

14 1 0
                                    

Definisi rumah bisa ditemukan di luar. Terkadang kita merasakan persaudaraan yang lebih mengikat dari seorang sahabat. Bersamanya kita betul-betul menjadi diri sendiri. Jika masih punya, masih berada di dunia, mari perlakukan dia sebaik-baiknya perlakuan baik. Kalau orang yang kau anggap rumah telah tiada jangan merasa sendiri karena bagiannya telah menjadi bagian kita juga.

Dalam perjalanan berkelana ini petualangan di sebelah mana yang paling melekat dalam ingatan? Kalau aku petualangan sebagai manusia bernama Sanari Maharani. Semua terekam dengan perasaan. Terutama satu bagian cerita yang membuatku menerka-nerka takdir tentang Rizan Maulana Senja. Suatu hari akan ada masa untuk mengingatnya. Intinya aku senang pernah membagi bingkai SMA bersamanya.

Angin malam menemaniku malam ini. Bisingnya deru kendaraan bermotor warga Cikemang mengisi iringan tulisan.

Ini hari ketika aku tahu Rizan sudah pergi. Pergi dari Cikemang. Padahal upacara perpisahan di sekolah masih satu bulan lagi.

Manusia memang lebih lihai berencana, tapi rawan meneguk kegagalan pula. Aku sudah menyiapkan surat dalam amplop. Menyusun rencana juga kalau-kalau aku malu setelah tahu dia ternyata mau membaca suratnya.

Suratnya akan diberikan di hari perpisahan biar kita gak ketemu lagi, namun ya, urung diberikan pada Rizan sebab keburu merantau ke Jakarta.

Aku mendoakan saja. Semoga senang, semoga sehat, semoga lancar, semoga kehidupannya teratur. Aku akan melangitkan hal-hal baik untuknya.

Semoga kita bertemu. Nanti. Di mana? Di tempat dan waktu dimana kita sudah sama-sama selesai.

Bersama gulir waktu yang lamaaaa sekali. Rizan berhasil. Dia menulis novel atas pikirannya sendiri. Rizan menua. Uban mulai menyembul di sela-sela rambut hitamnya.

Cikemang juga sudah berubah. Syukur karena bergerak ke peradaban maju.

Rizan sedang menengok rumahnya. Rumah yang kerap kali diingat langsung menciptakan senyum simpul.

Rumah tidak diharuskan didasari pondasi kokoh di tanah tetapi juga ada rumah yang tak berwujud. Belaian kasihnya hanya bisa dirasakan lewat lemparan telepati.

Rumah yang tak langsung memberikan peluknya, melainkan lewat doa-doa baik yang mungkin tak sadar terucap dari sosok yang amat mengasihi mu di bumi.

"Gimana kabarnya?"

Rizan menatap lekat, sorot teduhnya dihadirkan "senang."

"Alhamdulillah, senang terus, ya," ucapnya.

Selamat malam Minggu. Meski rindu, meski ada di waktu menunggu semoga hari-hari mu menyenangkan, selalu.

See you jangan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2.160 hari |Jeongwoo - MinjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang