4. Gempar

915 134 8
                                    

###

Kali ini Flora sudah berangkat ke sekolah, lebih awal daripada Fayra. Ia memang sengaja menghindari Fayra karena malu.

Saat Fayra bangun, ia melihat ke kasur Flora yang kosong. Ia tersenyum, tahu jika anak itu menghindarinya. Ia pun bersiap untuk pergi ke sekolah.

***

Saat Fayra menjejakkan kaki di gedung sekolah, ia melihat siswa lain bergerombol di papan pengumuman. Memangnya ada apa?

Ia pun berjalan mendekati gerombolan murid itu, yang lain sadar dan memberikan jalan agar Fayra bisa melihat isi dari papan pengumuman yang menggemparkan siswa.

Mata Fayra melotot dan mulutnya menganga. Tangannya sudah terkepal, siap menghancurkan siapa saja yang menggambar ini di papan pengumuman.

Papan tulis tersebut penuh dengan gambar kotoran dan hal yang tidak senonoh, disertai dengan tulisan "OSIS MONYET" di tengahnya. Seperti bermaksud menjelekkan nama OSIS.

Fayra bisa mendengar bisikan dari siswa lain, karena ia berada di tengah.

.

Siapa sih itu?

Gila, berani banget bikin ulah

Kira-kira diapain ya?

Si murid baru itu ga sih?

.

Mendengar kalimat "murid baru", Fayra langsung memikirkan satu nama. Fayra kesal, baru saja masuk sudah membuat ulah berkali-kali. Ia tidak mampu menanganinya

Saat ia memutarbalikkan tubuhnya, Bu Kinal ada tepat di belakangnya dengan tangan di pinggang dan wajah yang tidak bersahabat.

"Fayra, kamu sudah tahu kan apa yang harus dilakukan?" Tegasnya.

Fayra meneguk ludah, serasa ia yang dimarahi. "Iya, Bu."

"Tolong bawa anak itu ke ruangan saya, jangan lupa panggil Shani," ucapnya dengan tegas, lalu segera meninggalkan Fayra.

Setelah itu, Fayra berjalan dengan menghentakkan kakinya dan mengepal tangannya pertanda kesal. Ia pergi menaruh tasnya di kelas, lalu menjemput Shani untuk memanggil Flora.

***

"Kak Shani, dipanggil Bu Kinal."

Shani mengernyitkan dahi, ada kasus apa lagi? Bukankah Adel sudah tidak berulah belakangan ini? Ia berjalan keluar kelas, mengikuti langkah Fayra.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Papan pengumuman," jawabnya singkat.

Shani bingung, memang ada apa? Ia tidak melewati papan pengumuman saat menuju sekolah, jadi ia tidak mengetahuinya.

Melihat ekspresi Shani yang kebingungan, Fayra menghentikan langkahnya dan membuka ponselnya. Beruntung ia sempat memotret itu, lalu ia menunjukkannya ke Shani.

Melihat foto yang terpampang di layar ponsel Fayra, Shani membelalakkan matanya.

"Siapa?" Tanyanya.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang