11. Siapa?

854 115 4
                                    


***

Bahkan saat kegiatan sekolah telah usai, Flora masih saja mengingat kejadian memalukannya tadi pagi. Sebenarnya tidak memalukan, namun karena Fayra melihatnya memakai "kalung" dari Pak Besut membuatnya malu.

Flora berjalan keluar kelas dengan gontai, lelah setelah otaknya digempur dengan pelajaran. Mungkin saat sampai di kamar ia akan langsung tidur.

Seseorang tiba-tiba memekikkan namanya, "Kak Flo!"

Tentu saja Flora reflek menoleh ke sumber suara, ia mendapati Fayra yang tengah tersenyum lebar.

Anak itu menghampirinya, lalu berjalan berdampingan dengannya.

"Kakak tadi dihukum Pak Besut ya" Goda Fayra dengan maksud meledeknya.

Flora tak menjawab, namun wajahnya berubah menjadi masam. Ia mempercepat langkahnya, bermaksud meninggalkan Fayra.

"Eh, bercanda doang Kak! Jangan ngambek!" Fayra panik sendiri saat melihat perubahan ekspresi di wajah Flora.

Akhirnya Fayra berhasil menyusul Flora, mereka pun lanjut berjalan berdampingan.

Sepanjang perjalanan, Fayra mengoceh. Entah tentang kegiatannya tadi, atau tentang pelajaran yang berlangsung di kelasnya. Hingga celotehannya itu terhenti karena seseorang memanggilnya, "Fay!"

Fayra dan Flora pun langsung menghentikan langkahnya. "Loh, Kak Jes! Kamu udah pulang? Seru ga di Jepang?"

Mendengar Fayra menggunakan gaya bahasa yang lembut ke perempuan yang  berada di depannya, membuat Flora memicingkan matanya.

"Ya udah pulang dong, kan cuma seminggu. Seru banget tau! Kamu harus ikut tahun depan ya" Balas gadis itu, tak kalah bersemangat dengan Fayra.

Mata gadis itu pun menangkap sosok Flora, "kamu siapa?" Tanyanya.

"Aku? Flora" Jawabnya singkat.

"Anak baru pindah, aduh cape banget gila aku ngurusnya. Bandel banget, bikin ulah mulu" Keluh Fayra, tak mempedulikan bahwa orang yang sedang ia bicarakan sedang menatapnya tajam.

Jessi tertawa mendengarnya, "aku yakin ga seburuk itu, keliatannya orang baik kok. Oh iya, aku Jessica. Panggil Jessi atau Jeci boleh" Jessi mengulurkan tangannya.

Flora menatap tangan itu sebelum menyambutnya. "Salam kenal, Jes"

"Hehe, udah dulu ya! Aku cabut Fay, Flora"

"Dadah Kak Jes, kapan-kapan kita main" Fayra melambaikan tangannya lalu tersenyum manis ke arah Jessi.

Melihatnya, Flora merasakan panas di dadanya. Entahlah, ia hanya tidak rela saja jika harus berbagi senyuman manis Fayra.

Lah, ngapain juga gue pikirin. Bukan punya gue juga, batin Flora.

"Kak! Ayo lanjut jalan" Teguran Fayra menyadarkannya dari lamunannya. Sebenarnya Fayra sudah memanggilnya daritadi, namun Flora masih tenggelam dalam pikirannya.

Tanpa menunggu balasan Flora, Fayra langsung menggenggam telapak tangan Flora dan melanjutkan langkahnya dengan Flora di genggamannya.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang