21. Hari Bersamanya

779 97 7
                                    

***

Setelah melalui hari yang terasa panjang, dua insan itu kembali mengisi energi mereka dengan saling bermesra. Mereka sedang menonton animasi dari Jepang, tentu saja kalian tahu ini usul siapa.

Dengan tangan yang setia melingkar di pinggang milik Flora, Fayra mengecup pundak beserta leher Flora, membuat sang empu merasa kegelian.

"Fay, udah ah! Lepas gak, atau kamu pindah ke atas" Ancamnya.

Mendengar ancaman dari Flora, tentu saja Fayra langsung menciut. Dirinya menuruti perintah Flora dengan bibir yang manyun.

"Ga seru, mainnya ngancem" Protesnya, lalu memunggungi Flora.

Melihatnya, Flora tertawa kecil. Ia lalu mematikan ponselnya yang tengah memutar animasi kesukaannya itu, lalu beralih membujuk sang kekasih- ralat. Belum jadi kekasihnya.

"Kenapa sih, daritadi manja banget" Ujar Flora sambil memeluk Fayra dari belakang. Ia tahu, saat ini Fayra ingin dimanja olehnya.

"Gak. Kamu lanjutin aja sana nonton anime, cuekin aja akunya" Rajuknya tanpa menoleh ke arah Flora.

"Utututu, ngambek? Jiakh, Fayra ngambek. Kaya boti aja lu Fay" Goda Flora sambil tertawa cekikikan melihat tingkah Fayra.

Tentu saja Fayra semakin sebal diperlakukan seperti itu, dirinya lalu langsung bangkit dari tidurnya.

Fayra lalu berdiri dari tempat tidur Flora, "Udah ah, males. Gue ngantuk"

Flora tentu langsung menahan lengan Fayra agar gadis itu tidak pergi, dirinya lalu menarik kuat Fayra hingga tubuh Fayra menimpa tubuhnya.

"Aduh! Kenapa sih!" Protes Fayra.

Sebelum sang empu bangkit, Flora dengan sigap memeluk erat Fayra, bertujuan agar sang empu tak bisa kabur lagi.

"Maaf dong, jangan naik. Tidur di sini aja ya?" Bujuknya sambil terus memeluk erat Fayra.

Bukannya menjawab, Fayra justru mencebikkan bibirnya. Matanya ia alihkan agar tak bertemu dengan tatapan Flora.

Melihat Fayra seperti itu, tentu Flora menjadi gemas. Dengan reflek ia mengecup bibir Fayra secepat kilat, membuat Fayra reflek memegangi bibirnya.

Flora tertawa kecil saat melihat ekspresi wajah Fayra yang tampak malu, sungguh menggemaskan dimatanya. Bahkan hidung dan telinga Fayra ikut memerah karena malu.

"Hehe, maaf kelepasan. Kamu sih" Ujar Flora sambil terkekeh, lalu lanjut memeluk tubuh Fayra.

"Kak, pacaran yuk" Celetuk Fayra secara tak sadar. Setelah sadar dengan apa yang ia ucapkan barusan, Fayra langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Flora tertawa terbahak-bahak, "nanti deh, bawain aku oikawa dulu"

Fayra lalu menunjukkan ekspresi murung, yang menurut Flora menggemaskan. Entahlah, semua bagian diri Fayra dinilai lucu baginya.

"Sekarang kita harus tidur, kamu besok masih jadi panitia loh"

Fayra mengangguk lesu, lalu memejamkan matanya. Dalam pikirannya, ia masih sedih karena tertolak oleh Flora.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang