17. Norman

806 104 10
                                    

***

"Boo!"

Flora melompat kaget saat merasakan kejutan dari Fayra. Sedangkan Fayra tertawa puas setelah melihat reaksi Flora.

"Ngagetin tau gak!" Ketus Flora. Nampaknya, gadis itu masih dalam suasana hati yang buruk.

Fayra menaikkan alisnya sebelah, merasa bingung. Sambil terus melangkah di samping Flora, dirinya bertanya.

"Kakak kenapa?"

Flora mendengus, terkadang ia kagum dengan Fayra yang begitu peka. Ia tidak ingin membuat Fayra memikirkan masalahnya, jadi ia ubah ekspresi muramnya tadi menjadi ceria sambil menggandeng tangan Fayra.

"Gapapa"

Walau Flora berucap seperti itu, hati Fayra tetap saja tidak puas. Rasanya Flora menyembunyikan sesuatu.

Saat akan bertanya lagi, ponsel milik Fayra berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Dirinya pun berhenti lalu merogoh ponselnya yang berada di tas, dan mengecek siapa pengirim pesan itu. Flora ikut berhenti agar Fayra tidak ketinggalan.

Berselang beberapa saat, ekspresi wajah Fayra menjadi masam.

"Kamu tadi ketemu Norman?"

Flora menganggukkan kepalanya, "papasan, aku ga sengaja nabrak dia"

"Kamu kasih nomor aku sama Norman?"

Flora menunjukkan cengiran khasnya, "hehe, maaf. Abisan dia maksa minta nomor aku"

Mendengar penjelasan Fayra, wajah Fayra makin kecut. Melihatnya, Flora menjadi sedikit takut. Ia lalu mendekati Fayra, dan memeluk lengan sang empu.

"Kamu marah? Maaf ya" Bujuknya.

Fayra menghela nafas kasar, "aku marah sama Norman, bukan sama kamu" Ujarnya. Lalu ia melanjutkan langkahnya dengan Flora yang masih setia menggandeng lengannya.

"Kamu kenal Norman?" Flora merasa penasaran.

"Seangkatan sama aku, OSIS juga"

"Deket?" Flora bertanya lagi. Fayra menjawab pertanyaan itu dengan menggelengkan kepalanya.

Flora merasa cukup, ia tidak mau bertanya lagi saat menyadari Fayra tidak nyaman jika ia membahas tentang Norman.

###

Di hari kedua ujian, semuanya berjalan lancar. Seperti biasa, hari ini tidak ada yang spesial. Hingga Flora didatangi oleh Norman dan segerombolan pria di taman belakang sekolahnya.

Jika kalian bertanya ke mana Fayra, gadis itu sedang belajar di kelasnya. Flora hanya mencari angin segar di sini, ia tidak ingin mengganggu Fayra.

Flora memicingkan matanya saat melihat Norman mendekat, "mau apa lagi lu?"

"Nomor lu" Norman menyeringai sambil melangkah untuk mengikis jarak antara mereka.

Flora terkekeh, "chatan sama yang kemarin aja?"

Wajah Norman berubah menjadi masam, "lu pacaran sama Fayra?"

Flora membuang pandangannya, enggan menjawab pertanyaan dari Norman.

Norman melempar tatapan jijik, "sekolah ini penuh sama lesbian, ewh. whatever, gue juga ga peduli. Gue cuma mau nomor lu"

Flora semakin memicingkan tatapannya, "kalo gue gamau?"

"Yah, up to you. Tapi kalo ada apa-apa sama Fayra, lu tau kan gara-gara apa?" Ujarnya dengan angkuh, sambil menunjukkan seringai yang menyebalkan.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang