5. Cantik

954 132 15
                                    


***

Kegiatan sekolah sudah usai, sekarang Flora dan Fayra sudah berada di asrama. Baru beberapa hari sejak Flora masuk sekolah, namanya sudah terkenal. Apalagi di kalangan guru.

Walaupun begitu, Flora bagus dalam bidang akademis. Bahkan guru yang mengajar di kelasnya heran. Flora selalu berhasil menjawab walaupun ia tertangkap basah sedang tertidur atau tidak memperhatikan.

Sekarang Flora sedang menulis pidato, hukuman yang diberi oleh Bu Kinal tadi. Ia malas membuat sendiri, jadi ia menyalin apa yang ia temukan di mesin pencarian.

Fayra keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Ia melihat Flora yang sedang sibuk menulis itu.

"Syukurin, bikin masalah mulu sih," ledeknya sambil menunjukkan senyuman mengejek.

Tentu saja Flora kesal melihat ekspresi Fayra yang tampak mengejek. Ia mengabaikannya, malas memperbesar masalah.

Akhirnya Flora selesai menulis pidatonya itu. Singkat, hanya satu halaman saja.

"Udah selesai?" tanya Fayra yang berada di belakang Flora.

Flora mengabaikan pertanyaannya, masih merasa kesal. Ia berdiri, lalu lanjut berjalan menuju kasurnya dan berbaring sambil memainkan ponsel.

"Ceilah ngambek, kaya bocil banget lu Kak," Fayra lagi-lagi mengejek. Ia pun duduk di depan meja untuk mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer.

"Berisik," ketus Flora dan lanjut menggulir beranda sosial medianya, mencari hiburan.

Fayra hanya tertawa kecil, lalu lanjut mengeringkan rambutnya. Tapi tampaknya, gadis itu sedikit kesulitan.

Flora melihat Fayra yang kesusahan untuk mengeringkan rambutnya. Ia meletakkan ponselnya lalu bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah Fayra yang masih sibuk berusaha mengeringkan rambutnya.

Flora mengambil alih hair dryer itu dari tangan Fayra, lalu membantunya mengeringkan rambut.

"Kalo begini siapa yang kaya bocil?" ledeknya.

Fayra mematung, diam tatkala melihat Flora yang fokus membantunya mengeringkan rambut. Ia menetralkan jantungnya sebelum berbicara.

"Lu berisik juga ya Kak."

***

Setelah selesai dengan urusan rambut, Fayra maupun Flora kembali ke ranjang untuk mengistirahatkan tubuh mereka.

"Kak, lu laper ga?" tanya Fayra yang berada di ranjang atas.

Tidak terdengar jawaban dari Flora.

"Kak?" tanyanya sekali lagi.

Flora yang berada di ranjang bawah ternyata sedang sibuk memainkan game bersama Adel. Ia sedang melawan Adel, by one. Namun konsentrasinya buyar, menyebabkan ia kalah saat melawan Adel. Ia membanting ponselnya ke kasur.

"AH! Lu berisik banget Fay! Gue jadi kalah kan yaelah," sungutnya.

Fayra hanya terkekeh, ia pun turun dari ranjangnya. Di bawah, ia sudah melihat Flora dengan wajah cemberutnya. Lucu, batinnya.

"Yaudah, lu laper ga? Makan yuk," ajak Fayra.

"Gak-" Mulut Flora berucap seperti itu, namun perutnya tidak bisa diajak kerja sama. Gemuruh dari perut Flora terdengar sampai ke telinga Fayra.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang