20. Pak Kepala, Norman dan Fayra

790 99 6
                                    

***

Sudut pandang: Flora

Oke. Sekarang aku mulai paham dengan semuanya, baik tentang hubungan Fayra dan Norman. Namun, ada satu hal yang masih belum aku mengerti. Mengapa Norman bisa begitu terobsesi sampai-sampai dirinya tega untuk menyakiti saudaranya sendiri?

Entahlah, aku tidak begitu paham dengan situasi yang dialami Norman. Karena aku hanya mendengar cerita dari satu sisi.

Sekarang, aku hanya perlu mengatasi Fayra yang berubah menjadi sangat manja setelah kejadian tadi. Aku perlu menenangkan dirinya. Tentang Norman, mungkin aku akan berbicara dengannya nanti saja.

Ah, berbicara tentang Norman. Sekarang aku baru terpikir, bagaimana kondisi anak itu? Sebelum benar-benar pergi meninggalkan gudang, aku melihat ia bersama anak buahnya terkapar lemas tak sadarkan diri di lantai.

Oke, kembali lagi ke sudut pandang orang ketiga.

"Norman gimana?" Tanya Flora.

Mendengarnya, tentu Fayra mendelik. Ia lalu melepas pelukannya dari badan Flora dan menatap manik milik Flora. Bisa-bisanya Flora masih menanyakan kondisi Norman, padahal dirinya sudah diperlakukan buruk sedari awal.

"Ngapain kamu nanyain dia? Biarin aja, dia bisa ngurus dirinya sendiri. Yang penting, kamu ga kenapa-kenapa"

Flora terkekeh, ia lalu menarik kembali Fayra ke dekapannya dan mengelus pelan surai sang empu.

"Fay, inget. Kamu sama dia masih keluarga. Habis ini, kamu harus ngobrol sama dia. Jangan khawatir tentang aku. Seperti yang kamu bilang, aku gapapa"

Fayra terdiam mendengar tutur kata yang lembut dari Flora. Jarang sekali gadisnya itu menasihatinya seperti ini. Mungkin apa yang dikatakan oleh Flora benar, dirinya harus berbicara sejenak dengan Norman.

Dirinya lalu kembali melepaskan dekapan Flora, lalu memberikan gadis itu senyuman yang hangat seperti biasa.

"Makasih, dan maaf aku gabisa jaga kamu"

"Kamu ga salah, lupain aja kejadian tadi. Yang paling penting, sekarang kamu harus tidur. Aku juga mau istirahat, besok masih lanjut voli"

Fayra mengangguk, benar juga apa yang dikatakan oleh Flora. Sekarang sudah pukul 11 malam, mereka harus beristirahat agar bisa menjalani aktivitas esok hari.

###

Sekarang, baik Fayra maupun Flora menjalankan hari seperti biasa. Fayra melanjutkan tugasnya sebagai panitia dan Flora yang sedang menonton Adel bertanding sesuai janjinya kemarin.

Akhirnya, pertandingan itu selesai. Seperti yang diharapkan, Adel berhasil melewati babak kedua dengan mudah. Setelah ini, ia akan maju ke babak semifinal.

Dirinya keluar dari lapangan, lalu memeluk Ashel dengan erat tanpa memedulikan teman-temannya yang menggodanya sedari tadi. Terlebih lagi Oniel dan Olla.

"Hadeh, ada lagi nih manusia bucin. Cape gue liatnya Niel" Keluh Olla saat dirinya menyaksikan Adel dan Ashel yang sedang bermesra.

"Sama, gue juga. Kemaren udah liat kebucinan Fayra Flora, masa sekarang harus ngeliat mereka berdua juga sih"

"Gue diem loh, masih dibawa-bawa. Mending lu cari Kak Indah sana!" Protes Flora, membuat Olla dan Oniel tertawa.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang