15. Official kah ini?

1K 118 10
                                    

###

Mengingat saat ia berbicara dengan Flora semalam, hati Fayra berbunga-bunga. Ia bersiap untuk pergi ke sekolah dengan semangat, lalu membangunkan Flora yang masih tertidur.

Setelah menyelesaikan kesalahpahaman mereka, Fayra langsung kembali ke kamar asalnya. Gita sih, tidak keberatan. Ia malah senang jika temannya sudah berbaikan.

Jika kalian penasaran tentang hubungan mereka sekarang, mereka memutuskan untuk menjalani yang sekarang dulu . Asal satu sama lain sudah tahu perasaan masing-masing, itu sudah cukup bagi mereka.

Kali ini, Fayra menunggu Flora sampai siap.

Flora keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang sudah memakai seragam, alisnya mengkerut saat melihat Fayra yang masih terduduk di depan meja sambil memainkan gawainya.

"Lah, belum berangkat lu?" Tanya Flora.

Fayra memajukan bibirnya, ia tidak menjawab pertanyaan Flora. Dirinya kesal, Flora hanya menggunakan gaya bicara yang lembut saat membujuk dirinya.

Melihat Fayra yang cemberut, Flora semakin bingung. Ia lalu duduk di bangku yang berada di sebelah Fayra. "Kenapa?"

"Gak tau" Balas Fayra dengan ketus, tanpa melihat ke arah Flora. Dirinya fokus memainkan ponselnya.

Flora lalu menurunkan tangannya yang sibuk mengeringkan rambut, perlahan tangannya menggenggam tangan milik Fayra agar sang empu mengalihkan perhatiannya. Terasa dingin, juga besar. Tangannya mengecil jika berada di genggaman Fayra.

"Kamu kenapa? Aku ada bikin salah?"

Fayra lalu membalas tatapan Flora, ia lalu menunjukkan senyuman manisnya seperti biasa. "Gapapa, Kak. Cuma masalah kecil"

"Iya, kenapa? Aku gamau masalahnya jadi berkelanjutan" Ujar Flora sambil memainkan jemari milik Fayra.

"Aku malu ngomongnya," Fayra lalu menutup wajahnya.

"Aku mau Kakak pakai aku-kamu ke aku, boleh?"

Flora mengangkat alisnya, lalu bernafas lega. Syukurlah, hanya ini. Ia lalu terkekeh melihat Fayra yang sedang menahan malunya.

Flora lalu memeluk erat tubuh Fayra, bergelayut pada tubuh Fayra. "Aku udah panik, kirain kenapa"

Fayra kaget saat merasakan lengan Flora melingkar erat di pundaknya, ia sempat terhuyung.

Fayra lalu membalas pelukan Flora, hanya sebentar. Setelah itu ia bangkit, membantu Flora untuk mengeringkan rambutnya.

Flora hanya diam, menikmati perlakuan Fayra terhadapnya.

Setelah selesai mengeringkan rambut Flora, Fayra melirik ke arah jam dinding. Masih tersisa 20 menit sebelum bel berbunyi, masih ada waktu untuk bermesraan dengan Flora.

Fayra lalu memeluk tubuh gadis yang berada di depannya, menopang dagunya di atas kepala milik Flora.

"Nama kamu artinya apa sih, Kak?" Tanya Fayra, masih dengan posisi tadi.

Flora menatap Fayra lewat kaca yang berada di depannya, "kata Ayah aku, Flora itu artinya tumbuhan, bunga. Kalo Juwita, artinya cantik. Nararya itu, raja" Flora menjelaskan arti namanya satu persatu.

Camaraderie || Freflo AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang