Bab 13 Penyempurnaan Performa dan Kondisi Mental

15 3 4
                                    

Di kantor StarHeart20, terdapat kendaraan truk dan beberapa kendaraan berat lainnya yang terparkir di depan gerbang. Jika dipaksakan masuk ke dalam, kendaraan-kendaraan tersebut dapat merusak taman dan jalan setapak yang sudah dibangun dengan rapi. Bahan konstruksi mulai dibawa ke dalam oleh para pekerja bangunan.

Para pekerja ini adalah karyawan resmi dari perusahaan konstruksi. Seseorang yang memesan tidak perlu menyediakan makanan dan minuman lagi, dan pekerjaan mereka sangat profesional, mampu menyelesaikan dalam estimasi yang ditentukan oleh klien. Dalam hal ini, Aksara Bintang menetapkan batas waktu satu bulan untuk selesai; jika pekerjaan selesai sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, perusahaan konstruksi berhak mendapatkan bonus dari Aksara Bintang. Menggunakan jasa borongan seperti alat, bahan, dan tenaga kerja, menghabiskan anggaran sebesar 1,5 miliar.

Di ruangan khusus direktur, Aksara Bintang sedang bekerja di depan monitor komputer. Saat ini, bukan hanya dia, tetapi seluruh pegawai atau karyawan juga sudah bekerja sesuai dengan posisi kerjanya. Mereka sangat antusias dengan pekerjaan dan suasana baru ini.

Di ruangan tim Marketing, sang ketua merapatkan dengan anak buahnya mengenai strategi pemasaran yang tepat untuk Starheart20. Spesialis Media Sosial, Naomi Angel memperhatikan statistik kata kunci apa saja yang banyak dicari orang mengenai idol grup. Dari hasil pencarian dan penelitiannya itu, ia melaporkannya pada sang ketua.

Dhik Erikon Tole pun menyusun rencana yang pas dari hasil penelitian para bawahannya. Ia menyarankan kepada mereka untuk fokus lebih dulu membuat channel YouTube. Nantinya, dua anggota yang diterima akan di-blur atau di-hitamkan agar tidak terlihat wajah dan tubuhnya, karena Aksara Bintang sudah memerintahkan bahwa identitas keduanya harus dirahasiakan terlebih dahulu.

"Bagaimana, sudah jadi?" tanya Dhik Erikon Tole.

Naomi Angel mengangguk. "Bagus, sekarang kita akan pesan jasa composer musik. Ada yang mau bantu saya menemui Pak Direktur?" pungkas Dhik Erikon Tole.

Farhan Malik Abraham mengangkat tangan kanannya. "Saya, Pak," jawabnya. Dhik Erikon Tole tersenyum, lalu menyuruh orang tersebut segera menemui sang bos. Dia kemudian melangkah keluar ruangan dan berjalan menyusuri koridor.

Tok... Tok... Tok...

"Silakan masuk," ucap Aksara Bintang dari dalam ruangan.

Pintu terbuka, dan dia melihat seorang pria berusia 20 tahun dengan tinggi 167 cm berdiri di tengah pintu yang terbuka. Aksara mengizinkannya masuk dan menutup pintu kembali. Dia menatap tajam ke kedua matanya. Orang itu agak gemetar di depan Aksara Bintang.

Aksara menghela napas. "Ada apa? Tidak perlu takut, karena kau sudah menjadi karyawan di sini."

"Begini, Pak. Ketua ingin saya meminta anggaran untuk memesan jasa composer musik. Apakah Bapak berkenan?"

Aksara Bintang tersenyum dan menghela napas lagi sembari menggaruk-garuk kepala dengan tangan kanannya. Dia menundukkan kepala, tangan kanan diturunkan untuk membuka loker meja yang terkunci. Di dalam loker, ada brankas dengan kunci password yang hanya diketahuinya. Di dalam sana, terdapat uang tunai sebesar 100 juta rupiah.

"Berapa yang kalian butuhkan?" tanya Aksara sambil masih menundukkan kepala dan melihat ke brankas yang berada di dalam loker meja. Orang itu bingung, Ketua Marketing tidak menyebutkan nominal kepadanya.

"Sa-saya tidak tahu, Pak. Maaf, Pak Dhik tidak menyebutkan nominalnya kepada saya," jelas Farhan.

"Aduh, gimana sih. Ya sudah, kau pergi ke ruangan General Manager agar dia bisa memberi saran dan mencatat kegiatan tim marketing." Kepala dan badan Aksara kembali tegak setelah loker dan brankas tertutup dan terkunci.

Harmoni di Balik PanggungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang