6.Kepribadian Ganda

113 8 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pong bisa melihat Tong duduk di lantai toko sambil memeluk boneka anak ayam berukuran besar. Segera Pong melangkah masuk ke dalam toko.

"WOI!!! CEPAT BALIKIN BONEKANYA KALAU KAMU GAK BISA BELI!!!" omel pria pemilik toko mainan itu.

"Permisi, Khun!" Pong menyela mereka.

Pria itu menoleh dan menatap Pong. "Ada apa? Kalau kamu gak beli, lebih baik pergi saja. Aku sudah emosi dengan pria ini. Dia nyelonong masuk langsung meluk boneka ini dan gak mau lepasin."

"Tenang, Khun! Aku datang buat bawa pria ini pergi." Pong berusaha menenangkan pemilik toko itu.

"Ah, jadi kamu kenal dia. Ya sudah cepetan bawa dia pergi. Suruh dia lepasin boneka itu sebelum pergi." Pemilik toko itu menunjuk ke arah boneka anak ayam berwarna kuning.

"Baik, Khun." Pong menganggukkan kepalanya.

Kemudian Pong berlutut di lantai dan menatap Tong. Tampak Tong menutupi wajahnya dengan boneka di pelukannya. Menunjukkan jika dia malu atau mungkin takut melihat Pong.

"Khun, bisakah kamu melepaskan boneka ini?" tanya Pong dengan lembut.

Tong menggelengkan kepalanya. "Gak mau. Jigsaw mau boneka ini."

Pong memicingkan matanya. Bukan hanya karena suara Tong yang dibuat seperti anak kecil, tapi juga nama yang asing baru didengar oleh Pong.

Apakah Jigsaw juga kepribadian Khun Tong yang lain? pikir Pong.

Ponsel Pong kembali berdering. Segera dia mengangkat panggilan yang tidak lain dari Jjay.

"Aku menemukannya Khun Tong." Ucap Pong sebelum Jjay mengatakan sesuatu.

"Di mana? Cepat katakan padaku, Pong. Dimana Khun Tong sekarang?" tanya Jjay tidak sabaran.

"Di toko mainan dekat perusahaan. Tapi Khun, dia tidak mau melepaskan bonekanya dan menyebut namanya Jigsaw." Pong menatap Tong yang masih bersembunyi dibalik boneka besar itu.

"Biar aku yang mengurusnya. Aku akan segera sampai di sana. Tunggu aku." Ucap Jjay.

Sebelum Pong berkata kembali, Jjay sudah memutuskan sambungan telpon itu. Tidak butuh waktu lama bagi Pong untuk menunggu karena beberapa saat kemudian Jjay datang dengan nafas terengah-engah.

"Siapa lagi ini?" pemilik toko itu tampak kesal.

"Aku yang akan membayar boneka yang dipeluk pria itu. Jadi bisakah kita mengurus transaksinya?" tanya Jjay.

Seketika pemilik toko itu tersenyum lebar. "Bilang dari tadi kalau kalian mau beli bonekanya. Mari ikut denganku."

"Jaga dia dan jangan sampai kabur!" perintah Jjay pada Pong.

"Siap, Khun!" Pong menganggukkan kepalanya.

Jjay pun pergi mengikuti pemilik toko. Sementara itu Pong masih mengamati Tong.

Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang