24.Alasan

72 6 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Lina menatap Tong yang berbaring lemah di pangkuannya sembari memeluk boneka anak ayam. Perasaan cemas terlukis di wajahnya yang pucat. Tangannya terulur untuk menyentuh pipi Tong yang panas.

"Bertahanlah, Tong! Mama akan mengeluarkanmu dari sini." Lina mencium kening putranya.

Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka membuat Lina mendongak untuk melihat siapa yang datang. Bibirnya menyunggingkan senyuman melihat Tem berjalan menghampirinya.

"Tem, bagaimana?" tanya Lina.

"Mereka semua sudah tidur, Khun." Sebelumnya Lina memang menyuruh Tem datang menemuinya setelah orang-orang yang berjaga tertidur lelap.

Lina menghela nafas lega. "Ini kesempatan kita, Tem. Bantu kami keluar dari sini."

Tem menganggukkan kepalanya. Segera Lina membangunkan Tong. Tampak bocah laki-laki itu mengerang lirih sebelum akhirnya membuka matanya.

"Tong, ayo kita pergi dari sini!" ucap Lina dengan lembut.

"Kita mau ke mana, Ma?" tanya Tong mengucek matanya yang masih mengantuk.

"Kita akan pulang, okay!" jawab Lina.

Tong hanya menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya turun dari pangkuan ibunya dan berdiri.

"Tong, genggam tanganku!" Tem mengulurkan tangannya ke arah Pong.

Tong memandang tangan Tem dan tanpa ragu bocah itu meletakkan tangannya di atas tangan Tem.

"Tong, jangan lepaskan tanganku apapun yang terjadi, okay?" Tem memberitahu Tong dengan suara lembut.

Tong hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu Lina menarik tangan Tong yang lain. Dia berjalan menuju pintu sembari menggandeng Tong dan Tem. Dia berhenti di ambang pintu yang terbuka. Dia bisa melihat dua penjaga tengah tidur di kursi. Memanfaatkan kesempatan itu, Lina segera menarik kedua bocah laki-laki itu keluar kamar dengan langkah yang sangat hati-hati.

Mereka berbelok menuju lorong yang membawa mereka ke tangga. Dengan langkah hati-hati, Tem dan Tong berjalan di depan Lina. Kedua bocah laki-laki itu berhasil mencapai lantai satu. Tapi tiba-tiba sebuah suara menghentikan langkah mereka.

"WOI! JANGAN KABUR!!!"

Lina, Tong dan Tem mendongak dan melihat penjaga yang tadi terlelap sekarang sudah berdiri tegap di ujung tangga.

"Cepat lari, Tong, Tem!" seru Lina.

Karena terlalu bergegas, Lina tidak sengaja menyenggol lampu minyak hingga jatuh ke lantai. Sialnya api di lampu itu pun mengenai korden sehingga dengan cepat api merambat sampai dinding kayu.

"SIALAN! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN KALIAN PERGI!" seru penculik itu berlari mengejar Lina, Tong dan Tem.

DOR!!!!

Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang