17.Tem Puwadon

42 4 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Tenangkan pikiranmu. Tarik nafas dalam dan dengarkan suara air mengalir ini." Kratae memberikan instruksi pada Tong yang sudah berbaring di atas sofa malas dengan memejamkan mata.

Tong bisa mendengar suara air mengalir yang keluar dari speaker terasa begitu menenangkan. Membuat perasaan pria itu semakin rileks.

"Kita akan perlahan melewati waktu mundur, Tong. Kamu akan melihat memori-memori yang sudah kamu lewati. Biar memori-memori itu membantumu mengingat apa yang terjadi di masa lalu." Kratae dengan suara lembut memberikan instruksi pada Tong.

"Jika kamu sudah berada di memori masa kecilmu, kamu bisa menggerakkan jari telunjukmu, Tong." Pinta Kratae.

Tampak jari telunjuk kanan Tong bergerak mengetuk lengan kursi. Kratae tersenyum karena sejauh ini hypnotherapy yang dia lakukan pada Tong berjalan lancar.

"Oke,kita masuk ke sesi paling sulit. Apakah kamu bisa menemukan memori saat kamu berada di hutan yang ada di Sangkhla Buri, Tong? Kalau bisa kamu bisa memberikan satu ketukan di jarimu. Kalau tidak beri dua ketukan." Kratae kembali memberikan instruksi.

Wanita itu tampak harap-harap cemas. Karena memori di Sangkhla Buri adalah memori yang buruk, membuat wanita itu yakin jika sulit bagi Tong menemukan memori itu. Tak lama kemudian, Kratae bisa melihat Tong mengetukkan satu jarinya membuat wanita itu tersenyum lebar.

"Saat ini apa yang sedang kamu lihat, Tong?"

"Aku melihat diriku saat berumur 10 tahun dikunci di sebuah ruangan. Aku pernah melihat ini dalam mimpiku, Phi."

"Bagus,Tong. Sekarang kamu lihat sekelilingmu untuk melihat apakah ada sesuatu atau seseorang disekitarmu?" pinta Kratae.

Tong melakukan apa yang dikatakan Kratae. Dia menoleh ke kiri hanya ada dinding kayu usang.

"Tong?" terdengar suara seorang wanita.

Saat Tong menoleh ke kanannya, seketika Tong terlonjak kaget saat melihat Khai berdiri di hadapannya dengan ekspresi marah.

"Khai?" gumam Tong bahkan Kratae pun mendengar dan juga terkejut.

"Apakah Khai di sana, Tong?" tanya Kratae.

Masih dalam memori dalam rumah kayu tua, Khai menepuk kedua bahu Tong.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Khai dengan nada marah.

"Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi." Jawab Tong.

"Kamu tidak perlu tahu, Tong. Kamu tidak akan bisa menanggung rasa sakit ini. SEKARANG BANGUN! BANGUN!!!" bentak Khai membuat Tong tersentak dan terbangun dengan nafas terengah-engah.

"Tong, apa kamu baik-baik saja?" Kratae tampak khawatir.

Tong tidak menjawab. Dia masih terkejut pada apa yang terjadi. Kratae mengambil gelas air putih dan menyodorkannya pada Tong.

Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang