***
"US!!!! US DIMANA KAMU?" seru 2J sembari memandang sekeliling yang penuh dengan pohon-pohon tinggi.
Pong pun melakukan hal yang sama. Bahkan suara mereka pun bergema di dalam hutan itu. Seharusnya jika Us tidak berlari tidak jauh dari mereka, dia pasti bisa mendengar suara pantulan suaranya.
"BOS US, CEPAT KELUAR! DI DALAM HUTAN TERLALU LAMA BISA BAHAYA! BANYAK ULAR!" Pong memancing Us agar mau keluar dari tempat persembunyiannya.
Dan benar saja cara Pong berhasil. Tak lama terdengar suara langkah kaki cepat ke arahnya. Saat Pong menoleh, dia bisa melihat Us berlari ke arahnya dengan panik.
Us menepuk lengan Pong dengan kesal. "Sialan kamu, Pong! Kamu tahu benar aku paling takut ular dan kamu justru pake kelemahanku buat bikin aku keluar."
Pong terkekeh geli. "Apa kamu masih anak kecil, Bos? Masih saja main petak umpet. Lebih baik selesaikan masalahmu dengan Bos 2J. Dia sudah menjelaskan padaku dan Khun Tong. Dan sudah dikonfirmasi sendiri sama wanita yang bersama 2J. Sebaiknya kamu mendengarkannya."
Us melipat kedua tangannya di depan dada dan memasang ekspresi cemberut. "Gak mau. Aku gak mau dengar apapun darinya."
"US!!!" seruan 2J membuat mereka berdua menoleh.
Segera 2J berlari menghampiri suaminya dan memeluknya. "Akhirnya aku bisa menemukanmu. Aku sangat merindukanmu, Ter."
Pong sedikit menjauh memberikan ruang bagi pasangan itu. Sementara itu Us mendorong suaminya dan menampilkan ekspresi cemberut.
"Buat apa kamu kemari?" Us melipat kedua tangan dan membuang muka.
"Us, kamu sudah salah paham. Pong sudah menceritakan semuanya. Kamu salah jika mengira aku selingkuh. Wanita yang aku temui itu adalah pelanggan kita. Aku menemuinya karena dia membuatkan desain gelang couple untuk merayakan anniversary kita." 2J mengeluarkan kotak beludru dan membukanya untuk memperlihatkan dua gelang di dalamnya.
Us yang penasaran pun menoleh ke arah gelang itu. "Apa kamu yakin itu adalah alasan yang sebenarnya?"
2J menganggukkan kepalanya. "Sangat yakin, Ter. Aku hanya mencintaimu. Gak ada yang bisa mengubah perasaanku. Kalau kamu gak percaya, akku bisa menelpon Millie untuk menjelaskannya padamu. Tapi kita harus segera kembali dulu. Di sini tidak ada sinyal."
Us terdiam masih bimbang apakah dia harus mempercayai suaminya atau tidak.
Pong yang melihatnya pun menghela nafas berat. "Bos 2J mengatakan hal yang sebenarnya, Bos Us. Aku dan Khun Tong percaya padanya setelah mendengar penjelasan yang sebenarnya. Tapi sebaiknya kita segera kembali. Di sini tidak aman dan juga Khun Tong pasti sangat khawatir. Dia menunggu di villa."
"Tong ikut? Aku pikir setelah mengantarku kemarin dia gak mau kemari lagi karena takut" Us pun bisa mengetahui reaksi sahabatnya.
"Itu karena Khun Tong sangat menyayangimu, Bos. Karena itu Khun Tong melawan ketakutannya untuk datang kemari." Jelas Pong.
"Kalau begitu kita harus segera kembali. Aku gak mau Tong ketakutan sendirian." Ucap Us.
Mereka bertiga pun akhirnya kembali ke vila untuk menemui Tong. Namun langkah mereka terhenti saat mereka sudah dekat dari vila dan melihat dinding kaca yang memperlihatkan bagian dalam villa. Pasalnya mereka tidak melihat Tong di dalam. Terlebih pintu kaca pun terbuka.
"Oh, tidak!!!" seru Pong segera berlari menuju villa.
2J dan Us pun mengikuti Pong. Sesampainya di dalam villa, mereka memanggil Tong sekaligus mencari pria itu di seluruh villa. Tapi saat mereka berkumpul kembali di dekat pintu belakang mereka saling menggelengkan kepalanya karena tidak menemukannya.
"Aku pikir Khun Tong pergi ke hutan." Pong menunjuk ke arah hutan dimana mereka baru saja keluar tadi.
Us menggelengkan kepalanya. "Itu gak mungkin, Pong. Tong sangat takut dengan hutan. Dia gak mungkin masuk ke sana."
"Gimana jika yang masuk ke sana bukanlah Khun Tong, melainkan kepribadian Khun Tong yang lain, Bos?" Pong memberikan kemungkinan apa yang terjadi.
2J menganggukkan kepalanya. "Aku pikir Pong benar, Ter. Tong memang takut, tapi bisa saja yang masuk ke dalam hutan itu adalah kepribadian Tong yang lain."
"Kalau begitu kita harus segera mencarinya." Ucap Us.
2J menahan pasangannya. "Kamu tetap di sini, Ter. Harus ada orang yang disini untuk tahu apakah Tong sudah kembali atau belum. Biar aku yang mencari dengan Pong."
Sebelum Us mengatakan apapun, ponsel Pong pun berdering. Pria itu segera mengangkat panggilan dari Jjay.
"PONG! AKU MENYURUHMU MENGAWASI KHUN TONG BUKANNYA MALAH MEMBAWANYA PERGI! SEKARANG DI MANA DIA?" omel Jjay yang marah besar karena Pong melalaikan tugasnya.
"Maafkan aku, Khun Jjay. Kamu bisa mengomeliku nanti. Tapi sekarang aku harus mencari Khun Tong." Ucap Pong membuat tubuh Jjay membeku mendengarnya.
"Apa maksudmu mencari Khun Tong, Pong? KATAKAN YANG SEJUJURNYA PADAKU!" Omel Jjay kembali.
"Tadi setelah aku kembali dari mencari Bos Us, Khun Tong sudah menghilang dari Vila. Kemungkinan besar kepribadian Khun Tong berubah dan membuatnya masuk ke dalam hutan." Jelas Pong.
Jjay mengusap atau bahkan menjambak rambutnya frustasi. "SIALAN, PONG! KALAU SAMPAI SESUATU YANG BURUK TERJADI PADA KHUN TONG, KELUARGA THANAYUT PASTI AKAN MEMBALASNYA!"
Setelah menutup panggilan itu, Pong tidak peduli dengan ancaman Jjay. Yang paling penting sekarang adalah menemukan Tong.
***
Tong membuka matanya perlahan. Detik berikutnya Tong melotot kaget bahkan pria itu langsung menegakkan tubuhnya. Saat dia melihat sekeliling yang dipenuhi dengan pohon-pohon, dia menyadari jika saat ini dia berada di dalam hutan. Dan yang membuatnya lebih ketakutan lagi adalah keadaan di dalam hutan itu sudah gelap. Bahkan sinar bulan pun kesulitan menembus rindangnya dedaunan.
"Bagaimana bisa aku berada di dalam hutan? PONG!!! 2J!!! US!!!" seru Tong yang tampak sangat ketakutan.
Namun sayangnya tidak ada suara dari mereka bertiga yang bisa didengar oleh Tong. Detik berikutnya Tong bisa mendengar suara langkah kaki berlari. Segera Tong berdiri dan mencari ke arah sumber suara itu. Suara itu semakin mendekat membuat Tong dipenuhi ketakutan. Di satu sisi dia berharap orang yang datang adalah Pong, 2J atau Us. Tapi disisi lain dia takut jika yang datang adalah orang jahat atau mungkin binatang buat.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku takut!" Tong bahkan sampai menangis katena terlalu takut.
Sampai akhirnya suara itu senakin dekat. Tong pun memejamkan matanya dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya karena terlalu takut. Dia bisa mendengar suara langkah kaki berhenti tepat di hadapannya.
"Jangan takut!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) END
Thơ caKarena mabuk, Tong membuat sebuah kesalahan dengan membawa Pong ke ranjangnya. Meskipun Pong hanya pelayan di bar milik sahabatnya, tapi Tong merasa ada sesuatu dalam diri Pong yang sangat mempengaruhinya. Sampai akhirnya Pong mengetahui rahasia ter...