16.Informasi Penting

51 4 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Jadi Khai jarang muncul karena pria tadi?" tanya Kratae, psikiater yang selama ini menangani kondisi mental Tong.

Tong menganggukkan kepalanya. "Benar, Phi. Aku merasa Khai mengenal Pong. Tapi aku tidak ingat apa yang terjadi. Khai hanya memperingatkan aku untuk menjauhkan Pong dariku."

Kratae yang duduk di samping Tong memicingkan matanya. "Khai memperingatkanmu? Tapi bagaimana caranya?"

"Saat itu aku tertidur, Khai mendatangiku di alam bawah sadar. Aku seperti bermimpi. Tapi aku sungguh bertemu dengannya, Phi. Aku tahu ini terdengar gila." Tong berusaha meyakinkan.

Krattae terkekeh mendengarnya. "Tong, aku bekerja dengan mental orang-orang yang dikira gila. Tentu saja aku percaya padamu. Berdasarkan ceritamu, aku pikir Khai takut pada Pong."

"Takut?"

Krattae menganggukkan kepalanya. "Ya, dia begitu takut sampai memperingatkanmu. Aku yakin ada sesuatu yang terjadi di masa lalu antara kamu dan Pong. Apa kamu mencoba mengingatnya Tong?"

"Aku sudah mencobanya, Phi. Tapi sayangnya aku gak bisa mengingatnya." Tong tampak frustasi.

"Gimana jika kita menggunakan caraku?" Krattae menawarkan.

Tong memicingkan matanya. "Menggunakan caramu? Gimana, Phi?"

Kratae pun membisikkan sesuatu di telinga pria itu.

Kemudian Tong menganggukkan kepalanya. "Aku pikir aku mau mencobanya, Phi."

Kratae tersenyum mendengar keputusan pria itu. "Baguslah, tapi tidak sekarang, My Boy. Kita lakukan besok."

"Auw! Kenapa gak sekarang? Kenapa harus besok?" protes Tong.

"Hari ini kamu sudah melewati sesi konsultasi yang membuat mentalmu lelah, Tong. Aku tidak bisa membebanimu lagi. Aku tidak bisa menjamin apa yang terjadi nanti. Aku berjanji besok kamu akan menjadi pasien pertamaku, okay?" Kratae menjelaskan.

Tong menghela nafas berat. "Baiklah. Sampai jumpa besok, Phi."

Setelah itu Tong memeluk Kratae dan berjalan menuju pintu. Dia melangkah keluar dari ruangan itu. Tatapannya tertuju pada Pong yang berdiri saat melihat bosnya.

"Kamu sudah selesai, Tong?" tanya Pong.

Tong menganggukkan kepalanya. "Ya, ayo kita pergi, Pong!"

Kali ini giliran Pong yang menganggukkan kepalanya. Namun baru beberapa langkah, perhatian Tong pun tertuju pada seseorang yang sangat dikenalinya.

"2J?" panggil Tong.

Pria yang berjalan ke arah Tong pun menghentikan langkahnya. Tatapannya tertuju pada seseorang yang memanggilnya.

"Auw, Tong! Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya 2J ikut terkejut melihat sahabatnya.

"Hanya pemeriksaan biasa. Kamu? Apa kamu sakit?" Tong tampak khawatir.

Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang