***
Apakah aku boleh berteman denganmu Khun?
Ucapan Pong selalu terngiang dalam otak Tong selama beberapa hari ini. Memberikan suntikan kebahagiaan dalam hatinya. Memiliki teman baru tentu saja membuat Tong bahagia mengingat tidak ada seseorang yang mau dekat dengannya.
"Khun!!! Khun, apa kamu dengar?" Jjay mengguncangkan bahu Tong gang duduk di kursi kerjanya.
Tong mengangkat tangannya ke arah Jjay untuk menghentikannya. Pria itu menatap sekretarisnya dengan ekspresi cemberut.
"Gak bisakah kamu gak ganggu aku dulu, Jay? Aku sedang menikmati perasaan ini." Tong meletakkan kedua sikut diatas meja lalu menyandarkan kepalanya di telapak tangannya.
Jjay menghela nafas berat lalu menggelengkan kepalanya. "Gak bisa, Khun! Kamu harus bekerja. Proyek pembangunan pusat perbelanjaan di daerah Pathum Wan akan segera selesai. Ini adalah proyek penting bagi Thanayut Inc."
Tong mendengus kesal. "Menyebalkan! Kamu membuatku kerja paksa, Jay. Lagipula aku sudah bekerja dari tadi pagi. Gak bisakah kamu memberiku istirahat bentar?" Tong memasang ekspresi memelas seperti anak ayam yang tampak kasihan.
Jjay menghela nafas berat. "Baiklah! Aku akan memberimu istirahat lima belas menit, Khun. Tapi setelah itu kamu harus bekerja kembali."
Tong mengangkat kedua tangannya. "YEY!!! Jjay yang terbaik."
"Karena aku harus menemui Presiden Direktur aku akan meminta Pong untuk menemanimu, Khun." Jjay memberitahu bosnya.
"Siap, Bos!"
Padahal dia bosnya. Gumam Jjay dalam hati.
Setelah itu Jjay berjalan menuju pintu ruangan. Sementara itu Tong meraih ponselnya dan membuka aplikasi 'Thanayut Store'. Dia memilih barang-barang yang ingin dibelinya. Setelah itu dia melakukan transaksi online untuk membayarnya.
Tok... Tok....
Terdengar pintu ruangan terbuka. Tong pun mendongak dan seketika matanya berbinar saat melihat Pong. Segera Tong berdiri dan menghampiri Pong dengan berlari kecil. Dia menarik tangan pria itu dan duduk di sofa.
"Khun Jjay memintaku untuk mengawasimu, Khun." Ucap Pong.
Tong menganggukkan kepalanya. "Ya, aku tahu. Aku ingin menunjukkan sesuatu sama kamu, Pong."
Pong memicingkan matanya. "Nunjukin apa, Khun?"
"Aku baru saja membeli semua barang ini untukmu, Pong. Aku juga sudah mengirimkannya ke rumahmu." Ucap Tong dengan senyuman cerah.
Pong melihat ke layar ponsel Tong dan seketika melotot kaget. Pasalnya Tong membeli banyak sekali barang kebutuhan sehari-hari.
"Khun, kenapa kamu membeli barang sebanyak itu?" heran Pong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) END
PoesíaKarena mabuk, Tong membuat sebuah kesalahan dengan membawa Pong ke ranjangnya. Meskipun Pong hanya pelayan di bar milik sahabatnya, tapi Tong merasa ada sesuatu dalam diri Pong yang sangat mempengaruhinya. Sampai akhirnya Pong mengetahui rahasia ter...