4. Teman Masa Kecil

187 15 0
                                    

🐤🐤🐤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐤🐤🐤

"Khun, apa kamu yakin soal keputusanmu ini? Bagaimana jika pria itu menyebarkan berita soal kamu demi uang, Khun?" Jjay mengatakan protesnya kepada Tong yang sedang duduk di dalam salon.

"Aku pikir dia gak bakal melakukannya, Jjay. Bahkan aku bisa membayarnya lebih tinggi tapi dia menolak uangku. Aku gak tahu apa tujuan pria itu, tapi kupikir untuk saat ini aku bisa memanfaatkannya." Tong membolak-balik majalah di tangannya.

"Jjay, gimana kalau aku cat rambutku jadi hijau begini? Apakah cocok untukku?" Tong menunjukkan gambar di majalah seorang pria dengan rambut berwarna hijau cerah.

"Kamu bisa membuat Presiden Direktur pingsan saat melihatmu, Khun. Jangan mengalihkan pembicaraan, Khun. Apa maksudmu memanfaatkan pria itu?" tanya Jjay.

Tong yang gagal mengalihkan pembicaraan pun langsung meletakkan majalah itu ke atas meja. Kemudian dia melihat ke arah dua pengawal yang berdiri tak jauh dari mereka. Memahami maksud sang Tuan muda, Jjay menyuruh kedua pengawal untuk menunggu di luar. Segera dua pria dengan setelan hitam itu berjalan pergi. Saat itulah Tong bisa leluasa berbicara.

"Setelah mendengar cerita Pong soal apa yang terjadi semalam, aku pikir Pong bisa mengendalikan Khai." Tong menyentuh dagunya tampak begitu serius.

Jjay memicingkan matanya. "Mengendalikan Khai? Apa kamu yakin, Khun? Bahkan selama ini kita menggunakan berbagai macam cara tetap tidak bisa mengendalikan kepribadian Khai yang selalu melukai orang sekitar dan merusak barang-barang."

Tong menganggukkan kepalanya. "Selama ini ketika kepribadian Khai menguasai tubuhku memang selalu terjadi seperti itu, Jjay. Tapi Pong menceritakan jika semalam dia hanya berbicara dengan Khai. Khai melarang Pong untuk mendekatinya, tapi Pong menolaknya. Setelah itu Khai meninju pigura foto di dinding sehingga melukai tanganku. Setelah itu dia menghilang tanpa melukai Pong."

Jjay mengerutkan dahinya. "Perilaku yang aneh. Tidak biasanya Khai seperti itu."

Tong menganggukkan kepalanya. "Aku juga merasa aneh. Karena itu aku pikir bisa memanfaatkan Pong. Aku pikir Pong memiliki hubungan dengan masa laluku dan hanya Khai yang mengetahuinya. Apakah kamu bisa mencari informasi latar belakang Pong untukku, Jay?"

Jjay menganggukkan kepalanya. "Baik, Khun. Aku akan menyelidikinya."

Sebuah ketukan mengalihkan perhatian mereka. Tampak seorang pegawai salon tersenyum sopan pada Tong. "Maaf mengganggu, Khun. Tapi Khun Pong sudah siap."

Seketika mata Tong berbinar senang dan tidak sabar melihat perubahan pria berandalan itu. "Bawa dia kemari."

Wanita itu menganggukkan kepalanya. "Baik, Khun."

Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki berjalan masuk. Tampak Pong begitu mempesona dengan setelan biru gelap dan kemeja hitam. Bahkan penampilan pria itu semakin mempesona setelah rambut panjang tadi sudah dirapikan dan tampak disisir rapi dengan menggunakan gel.

Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang