8.Meja Makan☣️

215 11 0
                                    

PERINGATAN!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERINGATAN!!!

Dikarenakan ada adegan dewasa bxb, dimohon yang tidak kuat atau masih kecil, gak usah baca. Mohon kebijakannya. Resiko ditanggung pembaca.

🐤🐤🐤

Tong memicingkan matanya menatap pria itu. "Gimana bisa kamu mencintaiku padahal aku sama sekali gak kenal kamu?"

Pong tersenyum dan mengelus bibir Tong yang sedikit bengkak karena ciumannya. "Kita sudah kenal sangat lama, Khun. Hanya sama kamu gak ingat. Tapi jauh dalam lubuk hatimu kamu kenal denganku. Karena itulah kamu gak biarin Khai melukaiku."

"Bukankah ini gak adil buat kamu? Hanya aku yang melupakannya, tapi kamu masih mau bersamaku?" Tong tampak tidak percaya dengan perasaan Pong.

Pong menggelengkan masalah. "Gak masalah. Karena hanya berada di dekatmu dan menjagamu sudah cukup buatku."

"Tapi..." Tong masih saja melayangkan protesnya.

"Gak perlu mengkhawatirkanku, Khun. Aku gak mau memaksakan perasaanku padamu. Sekarang sebaiknya Khun membersihkan tubuhmu. Karena pakaianmu kotor." Pong pun membantu Tong berdiri.

Setelah itu Pong menuntunnya menuju kamar mandi. "Aku akan mempersiapkan pakaian untukmu, Khun. Aku juga akan menyuruh pembantu membersihkan kekacauan ini. Jadi jangan khawatirkan apapun."

"Biskah kamu menelpon Jjay dan menanyakan kondisi Phi Jes?" pinta Tong.

Pong menganggukkan kepalanya. "Aku akan menelponnya nanti."

"Makasih, Pong." Setelah itu Tong pun melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

🐤🐤🐤

"Beruntung lukanya tidak dalam, Khun. Saya akan memberikan resep untuk obat oles lukanya." Ucap dokter baru saja selesai memperban tangan Jes.

Jes pun tersenyum ramah. "Terimakasih, Dokter."

Jjay yang mengambil resep obat kemudian mereka pun berpamitan pada dokter dan melangkah keluar.

"Jay, siapa sebenarnya pria bernama Pong tadi? Kenapa kamu biarin dia menghadapi Khai? Apa kamu gak khawatir Khai bakal melukai dia?" tanya Jes berjalan menuju farmasi untuk menyerahkan resep obat.

"Sebenarnya aku khawatir, Khun. Tapi Pong pernah selamat setelah bertemu dengan Khai kemarin." Jjay pun memberitahu masalah Khai dan Pong.

Jes yang sudah mengenal kepribadian yang dimiliki oleh Pong pun terkejut. "Dia selamat? Tapi gimana bisa?"

Jjay menggelengkan kepalanya. "Aku juga tidak mengerti, Khun. Tapi alih-alih melukai Pong, Khai justru melukai tangannya sendiri. Karena itu Anda bisa melihat perban di tangan Khun Tong."

"Ah, ya aku melihatnya saat berbicara dengan Jigsaw tadi. Tapi kenapa Khai melakukannya? Apa hubungan pria itu dengan Khai?" heran Jes.

"Aku masih menyelidikinya, Khun. Khun Tong berpikir Pong dan dirinya memiliki hubungan di masa lalu tapi Khun Tong tidak bisa mengingatnya."

Who Are You? 🐤 (Pong❤Tong, 2J❤Us) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang