Waktu berlalu begitu cepat, hubunganku dengan Bang Yovan terlihat semakin membaik dan semakin dekat. Kami tidak pernah bertengkar. Bang Yovan sangat perhatian dan baik kepada sehingga aku merasa nyaman menjadi kekasihnya. Tidak terasa juga, pertunjukkan tariku akan segera di tampilkan. Sebentar lagi, sampailah pada acara perpisahan murid - murid di sekolahku.
"Bel, kamu akhir - akhir ini sibuk sekali. Apa kamu tidak ada waktu untuk bertemu Bang Yovan lagi?", Indri tiba - tiba datang menghampiriku di sela - sela waktu jadwal tariku yang akan di tampilkan beberapa hari lagi.
"Ndri, kamu tau kalau pertunjukan tariku akan di tampilkan beberapa hari lagi, 'kan? Kakak kelas kita sudah mau lulus, itu berarti mungkin Bang Yovan selama ini juga sedang mempersiapkan kelulusannya nanti. Bahkan, Bang Yovan juga harus mempersiapkan pendaftran untuk lanjut ke sekolah barunya. Aku tidak mau hanya mementingkan perasaan saja Ndri. Aku tidak ingin egois. Bang Yovan harus fokus dulu dengan ujian akhirnya", jawabku, memberi penjelasan kepada Indri.
"Jadi, selama ini kalian sudah mulai jarang bertemu?", tanya Indri lagi.
"Ya begitulah. Aku membiarkan Bang Yovan fokus pada apa yang seharusnya dia hadapi saat ini. Aku ingin dia belajar, menyiapkan ujian dan kelulusannya", jawabku lagi.
"Kamu sudah tanya Bang Yovan belum, mau lanjut sekolah dimana setelah ini?", tanya Indri kembali.
"Belum, Ndri. Aku belum sempat bertemu dan menanyakan hal ini kepada Bang Yovan. O ya, kamu bisa ajak Bang Yovan ke sini pas acara pertunjukan tariku nanti? Ayolah Ndri... bantu aku. Aku tidak ada waktu main ke rumahmu soalnya", ucapku, memohon kepada Indri.
"Aku akan coba ajak Bang Yovan ke sini, mudah - mudahan dia bisa datang", ujar Indri.
"Semoga saja ya Ndri... Abang Yovan ada waktu luang".
* * *
Kini, tibalah hari dimana pertunjukan tari. Aku dan tim tariku sedang bersiap - siap untuk segera tampil di beberapa tarian, jadi aku akan sering berganti kostum dan riasan. Indri yang melihat aku akan bersiap untuk tampil pun segera menghampiriku di ruang ganti.
"Bel, Abang Yovan sudah nungguin kamu di parkiran, katanya mau ketemuan. Ayo susul Abang Yovan sekarang", Indri memberitahukan soal kedatangan Bang Yovan yang sudah menungguku di parkiran sekolah.
"Ya ampun Ndri, sebentar lagi aku mau tampil nih. Tolong kasih tau Bang Yovan saja ya Ndri. Habis penampilan yang satu ini, sebelum lanjut ke tarian berikutnya, nanti aku akan susul Bang Yovan ke sana", ujarku jadi salah tingkah dan merasa tidak enak dengan Bang Yovan yang sudah menungguku, apalagi ini permintaanku.
"Bagaimana ya Bel. Aku jadi merasa kasihan sama Bang Yovan yang sudah jauh - jauh mau datang ke sini", ujar Indri yang juga merasa kasihan dengan Bang Yovan.
"Ayolah Ndri... bantu aku. Aku tidak mungkin meninggalin pertunjukkan begitu saja? Apa kata pelatih, pihak sekolah dan juga para tamu undangan yang datang nantinya?", ujarku memohon kepada Indri.
"Ya sudah, tapi begitu kamu siap nanti, langsung ke parkiran temui Bang Yovan loh. Tidak usah ganti kostum dulu. Aku akan bicarakan sama Bang Yovan, biar mau menunggumu untuk satu tarian lagi sebelum datang menemuinya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Juorney Of Love (Terbit - Remake)
Romance( Kisah Nyata) Kegagalan cinta pertama kami karena hasutan dari seorang sahabat sehingga menimbulkan kesalahpahaman di antara kami,membuat hubungan kami berakhir tanpa kata putus. Bertahun - tahun kami terpisah jarak dan waktu hingga suatu ketika ka...