Bab 14 (Kemarahan Indri)

42 35 0
                                    

Braaak...

Suara gebrakan meja membuatku terlonjak kaget, aku menatap heran ke arah Indri yang merupakan pelaku dari penggebrakan meja barusan.

"Apaan sih Ndri?", tanyaku.

Bukannya menjawab Indri malah menatapku tajam membuatku semakin penasaran, sebenarnya apa yang sedang terjadi dengannya.

"Kamu putus dengan Bang Yovan?", tanya Indri.

Lagi - lagi aku di buat kaget dengan pertanyaan yang di lontarkan Indri secara tiba - tiba, karena hal ini aku sembunyikan dari Indri.

"Ndri...", panggilku.

"Jawab Bel!, kamu putus sama Bang Yovan?", gertak Indri. Emosi Indri tampak lebih panas dari matahari yang masih bersinar malu - malu.

Aku hanya menunduk tak mampu menjawab. Jujur aku tak tau, apakah hubungan ini bisa di katakan putus atau tidak.

"Jawab aku Bel!, apa sebenarnya yang terjadi?", tanya Indri semakin mendesakku.

"Aku tak tau Ndri, apakah hubunganku ini bisa di katakan putus atau tidak, yang jelas aku dan Bang Yovan merasa hubungan ini sudah tidak bisa di lanjutkan lagi ", ujarku akhirnya.

"Tapi kenapa Bel?, memangnya alasan kamu bubar dengan Bang Yovan apa?", tanya Indri.

"Sudah tidak ada lagi kecocokan", jawabku lirih.

"Hah?, serius?, kamu yakin Bel?", tanya Indri memastikan ucapanku, Indri menatap tidak percaya pada ucapanku.

"Serius Ndri, soalnya aku rasa Bang Yovan sudah mulai berubah sejak mengenal Karina", ujarku.

Lagi - lagi aku hanya tersenyum meyakinkan Indri. Walau sebenarnya diriku sendiri tidak yakin dengan apa yang aku katakan.

"Kalau begitu, aku gak mau lagi bersahabat denganmu, mulai sekarang kamu bukan lagi sahabatku Bela", ucap Indri marah.

"Ya gak harus gitu juga Ndri, masa kamu tega sama aku sih Ndri. Kita sahabatan sudah lama. Oke deh, aku salah telah menghancurkan usahamu menyatukanku dengan Bang Yovan selama ini", ucapku lirih dan pasrah.

Namun Indri tak lagi mendengar ucapanku, seketika Indripun beranjak pergi meninggalkanku karena ia merasa frustasi dengan keputusanku mengakhiri hubunganku dengan Bang Yovan, namun tak lama kemudian Karina yang baru tiba di sekolah datang menghampiriku.

"Bel, kamu putus ya sama Bang Yovan?, semalam Bang Yovan telfon ke rumahku, katanya dia memintamu untuk memberikan semua pemberiannya dulu padaku, karena Bang Yovan sudah menganggapku sebagai adiknya dan mempercayaiku", ujar Karina.

"Bang Yovan bilang begitu?", tanyaku heran.

"Iya Bel".

"Ya sudah, nanti kalau aku main ke rumahmu, aku kasih semuanya, aku kumpulkan dulu barang - barangnya", jawabku.

Setelah pembicaraanku dengan Karina itu, aku merasa ada yang janggal. Tapi lagi - lagi aku tepis semua hal itu.

"Apa hubungan Karina dengan bang Yovan?, kenapa bang Yovan lebih memilih aku memberikan semua ini kepada Karina di banding Indri ya?, tapi Karinakan sudah jadian dengan Azam", gumamku heran dengan semua ini.

Juorney Of Love (Terbit - Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang