Bab 12 (Bang Azam dan Kak Rama)

45 37 0
                                    

Beberapa hari setelah lomba cerdas cermat itu di adakan, sekolahku kembali seperti biasanya.

Hari ini di sekolahku terlihat guru - guru sedang mengadakan rapat, sehingga kelasku terlihat hiruk pikuk oleh suara para teman - temanku yang merasa senang dengan jam mata pelajaran kosong ini.

Berbeda denganku, jam kosong ini membuatku semakin banyak melamun, di tambah dengan suasana hatiku saat ini yang sedang tidak baik - baik saja.

Teringat ku teringat...

Pada janjimu ku terikat...

Hanya sekejap ku berdiri...

Kulakukan sepenh hati...

Peduli ku peduli...

Siang dan malam yang berganti...

Sedihku ini tak ada arti...

Jika kaulah sandaran hati...

Suara alunan gitar membuyarkan lamunanku akan bayangan wajah Bang Yovan. Nyanyian itu semakin membuatku teringat akan Bang Yovan, karena nyanyian ini adalah nyanyian favoritku dan Bang Yovan yang di jadikan nada tunggu panggilan di ponsel salah satu teman messnya yang biasa kami pakai jika sedang melepas rindu.

"Bel, kamu kenapa?", tanya Indri yang melihat raut muram di wajahku.

Aku hanya bisa terdiam sejenak.

"Bel, kamu dengar tidak sih, aku bicara sama kamu", ucap Indri kesal karena merasa di abaikan olehku.

"Iya, aku dengar kok", jawabku singkat.

"Ndri, kamu sebenarnya kenapa sih?, ayo cerita jangan di pendam sendiri", ucap Indri lagi.

"Ndri coba deh kamu dengar nyanyian itu, itu nyanyian favorit aku dan Bang Yovan loh", ujarku.

"Jadi dari tadi kamu fokus dengar nyanyian itu Bel?, kayaknya ada yang sengaja menyindirmu deh Bel", ujar Indri.

"Siapa ya Ndri yang sengaja nyanyikan lagu itu dengan gitar?", tanyaku heran, karena nyanyian itu berasal dri suara petikan gitar seseorang.

"Ayo kita lihat keluar", ajak Karina juga.

Aku, Indri dan juga Karinapun segera berjalan menuju le arah sumber suara itu.

"Woii kalian yang di situ, bisa diam gak sih, berisik tau!", hardik Indri.

Kedua laki - laki yang tadinya sedang asyik bernyanyi sambil bermain gitarpun menoleh ke arah kami.

"Woi Ndri, jutek amat", balas salah seorang dari mereka.

"Eh Bang Azam dan Kak Rama, ternyata kalian, ngapain di sini?", tanya Indri yang ternyata sudah kenal dengan kedua laki - laki itu.

"Lagi gabut saja Ndri, tadinya bolos", jawab salah seorang dari mereka.

"Ndri, siapa sih, kenalkanlah sama kita - kita", ucap Karina sedikit berbisik di antara kami.

Juorney Of Love (Terbit - Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang