Bab 11 (Taman kota)

50 40 0
                                    

Adzan maghrib telah berkumandang dengan syahdunya. Setelah menyelesaikan ibadah shalat, aku, Karina, dan beberapa teman - temanku sesang bersiap untuk menuju taman kota, kami telah mendapatkan izin dari resepsionis hotel dan berjanji akan kembali sebelum jam 9 malam.

Suasana malam di taman kota tampak tidak terlalu ramai, karena ini bukanlah akhir pekan, para pedagang terlihat banyak berjualan menawarkan dagangannya. Beberapa pedagang terlihat menggelar dagangan mereka, baik berupa makanan, mainan ataupun permen kapas.

Lampu taman kota yang terlihat seperti lampion menyorot ke arah taman hingga membuat bunga - bunga yang ada di taman ini terlihat indah dan menawan. Terangnya cahaya lampu di taman ini pada malam hari, membuat taman ini menarik untuk di pandangi dan di kunjungi, sehingga cocok untuk bersantai dan berjalan - jalan menikmati suasana malam.

"Taman kota di sini rame juga ya Ka"; ucapku, baru peetama kalinya aku menginjakan kaki ke taman kota ini. Biasanya aku hanya melewati ketika menaiki transportasi umum.

"Iya, apalagi hari libur. Warga sini juga pada keluar rumah, kadang dari sore juga sudah rame", jawab Karina yang sudah biasa ke tempat ini.

"Bang Yovan mana ya?", ucapku.

"Bel, kamu yakin Bang Yovan akan datang?", tanya Karina ketika kami telah duduk di salah satu kursi taman, sementara teman kami yang lain sedang berjalan mengelilingi taman ini untuk menikmati suasana malam ini.

"Aku yakin Bang Yovan pasti datang Ka, kamu dengar sendiri kan tadi Bang Yovan bilang akan datang", jawabku dengan penuh keyakinan.

"Ya sudah, kalau begitu aku cari makan dekat sini, kamu tunggu di sini, aku akan kembali secepatnya", ujar Karina beranjak dari duduknya.

"Baiklah, jangan terlalu lama ya, aku tunggu di sini", jawabku.

Karina segera bergegas mencari cemilan untuk kami. Aku mulai gelisah, aku perhatikan segala arah taman kota ini, berharap Bang Yovan akan datang menemuiku seperti apa yang di katakannya di telfon sore tadi.

Hingga satu jam berlalu, dan Karinapun telah kembali membawa beberapa celilannya, namun Bang Yovan tidak juga terlihat datang ke taman kota ini.

"Bel, sudah lebih satu jam kita di sini, kayaknya Bang Yovan gak bakalan datang deh", Karina tampak mulai bosan memunggu.

"Mungkin sebentar lagi Ka,kita tunggu sebentar lagi ya", jawabku masih yakin jika Bang Yovan akan datang.

"Kalau sudah lewat jam perjanjian, berarti Bang Yovan emang gak serius sama kamu, Bel".

"Jangan negatif dulu pikirannya Ka, siapa tahu Bang Yovan lagi jalan ke sini".

"Kamu masih mau nunggu Bel, ini sudah hampit setengah 9 malam, kita harus balik ke hotel sebelum jam 9 Bel", ujar Karina mengingatkanku.

"Ya sudah, kayaknya benar deh Ka, Bang Yovan gak bakalan datang", akhirnya aku mulai merasa bosan juga menunggu.

"Ya sudah Bel, ayo balik ke hotel saja yuk, mungkin Bang Yovan gak dapat izin keluar dari mess soalnya tadi pagi juga sudah izin keluar, atau mungkin juga gak dapat tumpangan buat ke sini karena sudah malam", Karina mencoba memberi penjelasan.


"Iya Ka, mungkin saja begitu", jawabku lesu.

Juorney Of Love (Terbit - Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang