Perihal hati dan cinta

707 39 9
                                    

Wanita akan selalu memiliki peran penting, tinggal laki-laki saja yang menyesuaikan tanpa merendahkan. 

-Hariz Fadlan Aziz-

🕊🕊🕊

SESUAI janji kemarin, Hariz mengantarkan Salwa ke rumah sakit untuk bertemu dokter kandungan  mengecek kehamilan istrinya. Dokter Alia mengoleskan gel khusus pada kulit di area pemeriksaan. terlihat dari lanyar monitor USG makhluk kecil kiriman tuhan terlihat dengan begitu jelas, berulang-ulang kali Hariz tersenyum dan mencium tangan istrinya. betapa bahagianya ia sebagai suami sekaligus ayah, baginya hadia terindah dari tuhan adalah anak. 

Hariz berjanji akan menjadi ayah dan suami baik, tidak akan membedakan antara mana yang harus diutamakan, karena semua yang hadir dalam hidup kita adalah orang-orang yang berharga, tak terkecuali. tapi sejatinya seseorang pasti punya porsinya masing-masing yang mana sebagai kepala rumah tangga harus tau bahwa memilih ibu, istri atau anak bukan lagi menjadi sebuah perdebatan sebab semuanya istimewa dengan porsinya.

"liat deh mas, dia kaya kamu. ganteng, kamu pasti bakalan lebih sayang sama dia dibandingkan aku." ucap Salwa yang melihat layar monitor dengan senyuman bahagia.

Hariz langsung menoleh, menatap wanita yang mampu membuatnya jatuh cinta berkali-kali." sayang liat saya." Salwa yang merasa terpanggil langsung melihat kearah suaminya.

"mungkin iya, saya akan lebih sayang sama anak kita nanti. tapi, bukan berarti kamu terlupakan dari daftar seseorang yang selalu saya cintai dari awal sampai akhir." Hariz mencium tangan Salwa dengan tatapan yang selalu teduh.

"sama halnya seperti saya harus memilih antara ibu, kamu dan anak kita, mana yang lebih diutamakan?" tanya Hariz sambil mengelus kepala Salwa." maka saya akan menjawab, kamu." lanjutnya yang langsung membuat Salwa bingung dan terkejut.

"loh ko gitu, bukannya ibu lebih utama ya?"

"memang ibu itu utama, bahkan  tiga kali ibu disebutkan dalam hadits. tapi dalam pernikahan istrilah yang menjadi peran utama bukan ibu. sebab semuanya sudah punya porsinya masing-masing, ibu sudah menjadi yang utama dalam keluarga maka istri yang utama dalam pernikahan. bakti kepada ibu itu harus, tapi juga jangan sampe lupa untuk memuliakan istri." Hariz menjelaskan dengan lemah lembut.

"kamu sudah mengabdi kepada saya, maka balasannya adalah memuliakan wanita yang rela pergi dari keluarga besarnya hanya karena saya, yaitu kamu." Salwa menangis haru dan langsung memeluk tubuh suaminya.

Dokter Alia yang masih dalam ruangan merasa iri bahwa Salwa adalah perempuan paling beruntung karena bertemu laki-laki seperti Hariz, laki-laki yang memulikan istrinya namun tidak melupakan baktinya kepada ibu. bahkan ia pernah liat perdebatan ini di sosial media dan rata-rata jawaban laki-laki bahwa ibu adalah yang utama, tapi kali ini Hariz menjelaskan dengan begitu jelas dan memahami bahwa semua orang punya porsinya masing-masing. tapi tidak melupakan dimana posisinya dan tidak mengeser posisi siapapun.

ibu sebagai seseorang yang melahirkan dan membesarkan dengan cinta, maka berbakti pada ibu itu harus, sedangkan istri adalah seseorang yang akan diajak suka maupun duka seumur hidup bersama, adanya pernikahan maka istri juga menjadi peran utama dalam pernikahan bukan lagi ibu. karena ibu sudah menjadi peran utama di dalam keluarga, ibu boleh memberikan saran dan pendapatnya dalam pernikahan yang terjalin, tapi bukan berarti ibu bisa mengatur semuanya. karena antara ibu dan menantu harus punya batasannya masing-masing dan sebagai seorang pemimpin harus bisa tegas dalam memilih, bukan malah menjatuhkan tanpa melihat siapa yang akan selalu di samping, jika bukan istri.

My Husband Tetanggaku                                  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang