I Love You

9.2K 695 9
                                    

Tidak ada satu laki-laki pun yang rela jika istrinya disakiti oleh orang lain. Karna lukanya akan selalu ada meski maaf sudah dia berikan.

-My Husband Tetanggaku-

🕊️🕊️🕊️

BRAK!

Semua orang tersentak kaget terlebih Diky yang sedang sibuk main game hingga loncat tidak berarah, semua orang merasa takut dengan datangnya seorang dokter tampan yang menampakkan wajah marah.

"Yang punya rumah sakit mah bebas!" Celetuk Diky dengan wajah kesal.

"Dia kenapa?" Tanya Hariz dengan wajah dingin.

Semua orang diam tidak ada satupun yang berkata, mereka terlalu takut melihat wajah Hariz yang begitu menakutkan dan tidak tau akan menjelaskan dari mana. Bu Nisa sudah mulai takut karna dia tau bagaimana marah nya Hariz.

"DIA KENAPA?!"

Semua orang terlonjak kaget dengan terpaksa Andrian menceritakan semua kejadian yang terjadi sehingga menyebabkan Salwa pingsan.
Hariz baru saja keluar dari ruangan operasi dan dia mendengar berita dari suster bahwa istrinya dirawat di rumah sakit tanpa berkata Hariz berjalan cepat dan menemui resepsionis bertanya ruangan istrinya.

Setelah menemukan ruangan Salwa dengan rasa marah dia membuka pintu dengan keras sampai semua orang kaget dan sekarang marahnya bertambah dengan apa yang diceritakan oleh Andrian. Rahangnya mengeras, sorotan matanya mengisyaratkan tatapan kemarahan.

Bu Nisa mendekati Hariz" sabar riz, kamu harus tahan emosi kamu."

"Gak bisa umi, dia istri hariz. Setetes air mata yang jatuh maka Hariz yang bersalah." Ucap Hariz lembut.

"Tapi bukan kamu yang menyakiti nya kenapa kamu merasa bersalah?"

"Karna dia tanggung jawab Hariz, karna itu Hariz gagal menjadi seorang suami."

Hariz terduduk di sofa dengan hati yang hancur, sakit yang Salwa rasakan akan dirasakan juga oleh Hariz. Merasa sangat bersalah dengan adanya keadaan seperti ini, Hariz tidak bisa menjaga Salwa dengan benar.

"Kamu gak gagal menjadi suami Riz, kamu
sudah menjadi yang terbaik untuk Kaka" kata Indri menenangkan Hariz.

Hariz berdiri dari tempat duduknya, lalu pamit kepada semua orang untuk pergi ke masjid karna waktunya sholat Dhuha. Bu Anis dan Bu Indri pergi ke rumah untuk mengambil baju Salwa.

Tinggal lah disini Diky dan Andrian. Hanya keheningan yang ada pada mereka berdua, Diky yang sibuk dengan game nya dan Andrian yang sangat sedih dan marah saat mengingat kejadian yang terjadi.

"Wah parah lu, gua yang berjuang malah lu yang dapet!" Teriak Diky dengan heboh.

Diky bermain game cacing, dia berjuang untuk mendapatkan cacing besar tetapi setelah cacing itu mati ternyata cacing yang lain yang memakannya. Itulah yang paling menyakitkan, berjuang tapi malah tidak mendapatkan.

" sad boy!." Celetuk andiran lalu tersenyum remeh.

Diky berhenti bermain lalu melihat ke arah samping dan menatap Andrian sengit. Andiran tidak perduli dengan tatapan Diky dia berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan. Diky yang melihat itu langsung mengikuti.

Andrian dan Diky pergi ke kantin rumah sakit, tidak terlalu ramai.  Mereka memesan makanan dan minuman. Ketika sedang menunggu Diky tak sengaja melihat seorang wanita berhijab syar'i yang melihat ke arahnya . Lebih tepatnya ke arah Andrian.

      My Husband Tetanggaku                                  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang