Ada apa?

4.3K 404 18
                                    

Kamu terbaik,kamu tepat. Karena kamu pilihan Allah untuk saya.

- Hariz Fadlan Aziz-

🕊️🕊️🕊️

SALWA bersenandung kecil, hari ini dosen pengajarannya tidak masuk karena berhalangan hadir. Bagaimana tidak senang? Itu artinya kebebasan telah dimulai, ada yang memilih untuk pulang dan ada juga yang memilih untuk sekedar nongkrong bersama teman.

Jika Salwa memilih untuk pulang, lagipula ia bosen karena Nabila hari ini tidak masuk kelas karena harus menghadiri acara keluarga nya di Surabaya, banyak yang menyapa Salwa karena Salwa siswi berprestasi jadi semua orang tau.

"Salwa ya?"

Langkah Salwa terhenti karena ia di hadang oleh laki-laki berkemeja hitam, dia tersenyum ke arah Salwa lalu mengulurkan tangannya.

"Iya, lu siapa?" Tanya Salwa dengan nada dingin.

"Gua Dito, anaknya Tante Maya. Elu masih inget kan?" Dito menarik tangannya karena Salwa tidak menyambut uluran tangannya.

Salwa berpikir, sampai akhirnya dia mengingat siapa Dito sebenarnya. " Oh Dito, cowok yang waktu itu bawa balon karakter Upin kan!" Seru Salwa.

Dito tertawa."yes, gimana kabarnya, masih suka kartu yang dari Malaysia itu?"

Salwa mengangguk. " Masih dan akan tetap suka walaupun Upin sama Ipin gak gede-gede" ucap Salwa diakhiri tawa.

Dito ikut tertawa, ini yang Dito suka dari Salwa. Dia berbeda, dia unik dan dia sederhana. Salwa bukan tipe wanita yang banyak maunya tapi Salwa wanita yang menerima dan mensyukurinya.

Perasaan yang sejak dulu Dito pendam, bertahan agar untuk tidak mengungkapkan dan pada akhirnya cinta itu semakin membuat dito terlena. Cinta ini membuat Dito gila, hari ini Dito akan mengungkapkan semuanya kepada Salwa.

"Em.. gua boleh ngomong sama elu?"

"Lah daritadi juga kita ngomong kan."

Dito menghela nafas, rasanya berat untuk mengungkapkan tapi ini akan semakin sakit jika di pendam. "Sebenarnya gua-"

Belum sempat melanjutkan, Diky datang lalu berbicara kepada Salwa. " Ternyata elu disini, dicariin tuh!"

Salwa tersentak kaget dengan kehadiran Diky yang datang secara tiba-tiba. " Astaghfirullah Diky, ucap salam dulu kali."

"Forget, assalamualaikum" ucap Diky lalu tersenyum,Salwa maupun Dito menjawab.

"Dicariin sama siapa?"

"Pak seno katanya disuruh ke ruangan nya."

Salwa akhirnya pamit kepada Dito, lalu bergegas pergi meninggalkan Dito yang menghela nafas berat. Diky yang merasa aneh dengan laki-laki di sampingnya membuat dia bertanya-tanya, ada apa?

"Lu temennya Salwa?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Diky.

"Iya, temen kecil."

"Gua liat lu kayanya suka sama Salwa." Tebak Diky, siapa tau memang benar.

Dito langsung melihat ke arah Diky, Diky yang melihat reaksinya seperti itu langsung menemukan jawabannya, ternyata benar laki-laki disampingnya menyukai Salwa.

My Husband Tetanggaku                                  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang