Kampus

10.7K 746 19
                                    

Wanita itu dijaga bukan disakiti.
Bila kau menyakiti wanita maka Rasulullah pun merasa tersakiti juga. Tidak kah kau merasa bersalah bila menyakiti wanita?

-My Husband Tetanggaku-

🕊️🕊️🕊️

KAMPUS hari ini sangat ramai tidak tau sebabnya karna apa, yang pasti lorong kampus dipadati oleh para mahasiswa. Salwa yang baru saja datang merasa terheran karna keramaian yang ia lihat.

Rasa penasaran Salwa membuat langkanya menuju kerumunan keramaian tersebut. Terlihat sepasang kekasih Yang sedang berdebat. Salwa merasa jengkel dengan orang-orang yang hanya menonton tanpa mau melerai perdebatan.

"Gua masih menghargai lu sebagai cewe ya!" Bentak laki-laki.

Laki-laki itu memegang tangan wanita dengan sangat keras hingga tangannya memerah. Salwa tau wanita yang sedang dibentak adalah adik angkatan nya. Namanya Jesika.

"Woah! Menghargai tapi melakukan kekerasan, apa itu dinamakan menghargai?!" Ucap Salwa dan melepaskan genggaman tangan laki-laki itu ditangan Jesika.

Laki-laki itu menatap Salwa dengan penuh amarah, Salwa tidak takut hanya tatapan Hariz yang Salwa takutin tapi tidak dengan laki-laki yang berada dihadapannya.

"Lu siapa ?, ikut campur urusan orang aja!" Kata laki-laki itu dengan marah.

"Oh pantes bukan anak sini!" Kata Salwa sinis setelah melihat jas almet yang dipakai nya. Tertulis namanya Zidan Alfian.

"Emang kenapa kalo gua bukan anak sini?" Tanya Zidan.

"Berandal!" Kata Salwa ketus.

Zidan merasa sangat marah saat dirinya dihina berandal. " Lu yang berandal bukan gua!"

"Gua berandal? Haha. Lu yang berani-beraninya nyakitin wanita. Pantes untuk disebut kaya gitu!"

"Terserah gua dong! Mau gua apain dia, dia kan pacar gua" ujar Zidan dengan rahangnya mengeras.

"He! Lu baru pacar aja sombong gimana jadi suaminya! Dasar cowok gila." Kemarahan Salwa pun tidak bisa tertahan dengan sifat laki-laki yang sok ini.

"Kalo emang lu sayang dia, lu gak bakalan main kekerasan sama dia bro! Meskipun dia melakukan kesalahan tapi tugas lu itu ngingetin bukan mukulin." Lanjut Salwa dengan tatapan tajam nya.

"Apa sih hak lu ngurusin hidup gua!"

Perdebatan ini semakin panas. Antara Salwa dan Zidan sedangkan mereka yang lain hanya bisa menonton tanpa ada yang membela. Salwa semakin marah saat melihat seorang wanita di perlakukan kasar oleh laki-laki. Terlebih wanita itu adalah satu kampus dengan nya.

"Karna gua wanita! Gua sama-sama merasakan apa yang dia rasakan. Hati yang retak,hati yang tersakiti dan hati yang kecewa saat di perlakukan gak adil sama laki-laki yang di sayang. Gua pernah merasakan itu!" Kata Salwa dengan tatapan memerah.

Salwa pernah merasakan itu semua saat dia di khianati oleh Rio. Dengan bahagia nya Rio berselingkuh didepan nya. Luka yang paling dalam yang Salwa rasakan. Hingga akhirnya Salwa menemukan Hariz yang bisa menyembuhkan lukanya.

My Husband Tetanggaku                                  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang