Chapter 7

483 82 36
                                    

Heyaa, it's been a long time yaaa!!!

Will be very happy if you can say hi and lemme know about your days lately. Okay. Selamat membaca.

Mohon maaf lahir batin juga. May you guys be happy always~

❄️
❄️
❄️

“Until this moment, I had not realized that someone could break your heart twice, along the very same fault lines.”
—Jodi Picoult—

Four Years Ago
Tanpa pernah punya alasan pasti, Adimas selalu memberikan Althea bunga. Katanya itu salah satu bentuk cinta; dan Althea menyukainya. Selain itu, bagi Adimas pribadi, memang tidak ada hal yang membuatnya lebih bahagia selain melihat senyum manis di wajah Althea. Di tengah sulitnya bertahan hidup di perantauan, eksistensi Althea merupakan sebuah kekuatan yang membuat Adimas terus berjuang.

Bahkan, meskipun tidak pernah mengatakan ini pada siapapun, target untuk segera menghalalkan Althea selalu masuk dalam daftar harapan terbesarnya. Sebesar itu Adimas mencintai Althea. Dan oleh sebab itu pula dia enggan mengungkit terlalu banyak tentang kekasihnya di hadapan orang tua. Althea adalah calon menantu yang sempurna; tapi Adimas tidak bisa menikahinya sebelum bisa membuktikan kualitas diri pada ayah dan ibunya. Secara gamblang, ibunya meminta agar Adimas fokus pada karir, sambil sebisa mungkin mengikat Althea agar tidak pergi. Meskipun ibunya sadar kalau perempuan itu selalu butuh kepastian, tapi dia juga mewanti-wanti agar tidak memberikannya dalam waktu dekat ini. Intinya, keluarga Adimas mau agar Althea jadi menantunya; tapi tidak dalam waktu dekat ini.

Adimas tahu kalau orang-orang, termasuk Althea, selalu menyalahpahami kalau dirinya belum move on dari hubungan yang berakhir setengah tahun sebelum keberangkatan ke UK. Padahal pada detik pertama ketika dia bertemu dengan Althea sekalipun, hatinya sudah lama pulih. Hubungan terakhir yang dijalin selama tiga tahun itu berakhir karena sang mantan tidak bisa menjaga komitmen—berselingkuh sebanyak tiga kali dengan orang yang sama hingga akhirnya Adimas memilih untuk pergi. Casandra Putri Handoko adalah satu-satunya wanita yang Adimas cintai sepanjang masa kuliahnya di Bandung.

Terkadang, ketika melihat sosok Althea yang sejak pertemuan pertama selalu sukses membuat darahnya berdesir hebat, Adimas berharap kalau dirinya tidak menuruti sang ibu untuk mengambil jurusan HI dan melanjutkan mimpi pribadinya untuk masuk kampus Ganesha. Dengan begitu, kesempatan untuk bertemu Althea lebih awal jadi sangat mungkin. Dan dia tidak harus jatuh cinta pada Sandra yang sempat membuat Adimas trauma.

Althea bukan seorang extrovert dan tidak suka ikut banyak acara. Di tengah komunitas pelajar Indonesia, Althea cenderung lebih kalem dan penuh integritas. Tapi di dalam circlenya, Althea dikenal lebih sarkastik dan blak-blakan. Dia tidak sekalem yang mayoritas orang kenal; dan tidak sepeka yang Adimas pikirkan. Bahkan Althea tidak sadar akan perasaannya sendiri.
Perlu lima bulan dan tiga rumor dengan wanita sampai Althea sadar serta mau menunjukkan kalau dirinya menyukai Adimas. Tiap kali Adimas menceritakan kedekatannya dengan wanita lain, ekspresi Althea akan menengang, begitu jelas kalau dirinya cemburu. Adimas juga tahu kalau Althea tidak akan pernah mengatakan hal tersebut—apalagi semua hubungan romantis yang Althea punya sepertinya tidak pernah langgeng dan kerap kali meninggalkan kesan buruk. Althea bukan tipe yang suka berbicara buruk tentang orang lain; termasuk tentang mantan pacarnya. Tiap ada yang bertanya tentang mantannya, Althea selalu mengatakan: “Dia cowok baik yang memperlakukan aku dengan baik. Cuma nggak cocok aja makanya putus.”

Hal itu baru Adimas pahami setelah bertahun-tahun putus. Padahal hampir semua masalah dalam hubungan mereka itu dilakukan olehnya, tapi Althea sama sekali tidak pernah mengatakan satupun keburukan Adimas. Mungkin, Althea hanya menceritakan dua atau tiga keluhan pada Kirana. Tidak juga mungkin juga rasanya dia menyimpan semuanya sendiri—terutama dengan semua luka yang torehkan secara sadar.

Adore YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang