Guys I truly love your comments on the previous chapter deh. Kayak bikin semangat aja gitu. Hohoho
❄️
❄️
❄️“Happiness [is] only real when shared.”
—Jon Krakauer—“Jadi kamu mau langsung ke Soetta dari sini?” tanya bapak yang sedang menyirami bunga milik Alisya. Si bungsu memang suka beli bunga, tapi hampir tidak pernah merawatnya sama sekali. Alhasil, pihak yang bertanggung jawab justru kedua orang tuanya.
Althea yang duduk bersimpuh di teras sambil menyantap sarapannya hanya memberikan anggukan. Pertemuan tak disengaja dengan ibu Adimas sempat membuatnya shock sampai demam. Alhasil, dia terpaksa menghabiskan dua hari bed rest di rumah orang tua Atzel dan dua hari lain untuk sekadar menyegarkan pikiran di apartemen mereka sendiri.
Kalau tidak diberitahukan detail lengkap yang menjadi alasannya pulang dalam keadaan sesak napas, Atzel mungkin bakal menyalahkan ibunya atas situasi yang terjadi pada Althea. Tapi dengan sigap Althea memberi isyarat kalau itu bukan salah si ibu mertua; dia hanya terkejut karena dihadang dengan sejumlah pertanyaan yang membuat kepalanya pening. Padahal dulu ibunya Adimas selalu (secara halus) menentang hubungan mereka, tapi sekarang dia justru bersikap baik setelah bertahun-tahun putus kontak. Manusia memang aneh.
“Mertuamu nggak keberatan kalau kalian kami yang antar?” kali ini ibunya bertanya. Wanita paruh baya yang selalu kelihatan sangat sederhana itu masih memegangi sapu lidi—masih menyapu halaman depan yang sebenarnya tidak seberapa berantakan.
“Atzel yang minta soalnya, mah. Kakak nggak mungkin nolak. Kalau udah keukeuh, mantu mamah yang satu itu kadang keputusannya udah enggak bisa diganggu-gugat. Kakak juga sempat saranin supaya mampir dulu ke rumah orang tuanya, tapi Atzel bilang nggak perlu,” jelas Althea pada orang tuanya. Dia juga menambahkan kalau keputusan Atzel tidak dipengaruhi oleh alasan buruk sama sekali. Hubungannya dengan kedua orang tua berjalan baik tanpa renggang sama sekali. Bahkan ayah mertuanya sempat mendoakan supaya Althea cepat hamil; dan hal itu sontak membuat Atzel tersedak.
Lalu ibunya segera menimpali, “Eh iya kak, mamah mau nanyain ini dari lama sebenarnya.” Ibunya sampai meninggalkan agenda beberesnya demi menyuarakan secuil pertanyaan yang membuat wajah Althea tegang selama sesaat. “Kamu dan Atzel nggak berencana menunda kehamilan dulu, kan?”
Butuh kehati-hatian untuk menjawab pertanyaan ini. Padahal kedua orang tuanya sudah punya cucu, tapi potensi punya cucu tambahan dari anak kedua sepertinya selalu menjadi angin segar yang menyenangkan. Terlebih cucu satu-satunya alias anak dari Alana justru tinggal di Sydney; dan kemungkinan sang kakak kembali tinggal di Indonesia memang sangat kecil. Bahkan Alana dan keluarga sedang mempertimbangkan untuk pindah ke Galway—tempat yang semakin jauh dari Bandung.
Tapi Althea tidak mau memberikan harapan palsu. Dia dan Atzel tidak berencana untuk punya anak. Setidaknya selama empat atau lima tahun ke depan. Jadi jawabnya, “Kakak dan Atzel sama-sama belum siap, mah. Kuliahnya kan baru dimulai, kalau harus nyambi sama ngurus anak kayaknya bakalan susah banget. Kami berdua nggak akan sanggup. Untuk sekarang kami lagi sama-sama fokus untuk kejar karir dulu sambil menata rumah tangga. Kami kan nggak pacaran lama sebelum akhirnya memutuskan buat menikah. Bisa dibilang nggak pacaran sama sekali malah. Jadi aku dan Atzel pingin menikmati masa-masa itu dulu sebelum memutuskan untuk punya anak.”
Sesuai prediksi Althea, jawaban itu membuat binar di kedua mata orang tuanya sirna. Tapi itu lebih baik ketimbang menjanjikan sesuatu yang bakal membuatnya terbebani. Lagipula punya anak itu adalah hal yang krusial. Selain matang secara finansial, dibutuhkan juga kesiapan mental yang untuk saat ini belum bisa keduanya penuhi secara maksimal. Althea lebih menyukai topik penelitiannya ketimbang ide mengurus anak yang bakal jadi pekerjaan seumur hidup; dan Atzel pun lebih suka menghabiskan waktu berdua dengan dirinya ketimbang membagi perhatian dengan manusia lain. Intinya, mereka sama-sama belum siap. Khususnya secara mental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You
Fanfiction[ON GOING] Living like a salmon. Althea and Atzel kick on the wedding life with a very small thing in common. In searching for true love, trust, and comfort, will the two people find peace in each other company? March 1 2024