Ketika Tia berumur dua puluh tahun dan Dena dua puluh tiga, mereka meminta ayah mereka untuk menikah lagi. Sudah saatnya ayahnya mencari kebahagiaan yang baru dengan wanita yang dapat menggantikan ibu mereka. Tapi di luar dugaan, ayahnya menolak dan bilang bahwa beliau sudah bahagia hanya dengan melihat Dena dan Tia. Laskmi hidup di dalam diri Dena dan Tia.
"Untuk apa Bapak nyari kebahagiaan baru kalau kebahagiaan Bapak ada di depan Bapak." Itulah yang diucapkan ayahnya ketika Tia dan Dena menyuruh ayahnya untuk menikah. Tia pasti akan marah jika ayahnya menikah lagi ketika dia baru berumur lima belas atau tujuh belas, tapi ketika dia berumur dua puluh, Tia tidak mengerti dengan jalan pikiran ayahnya yang memutuskan untuk tidak menikah lagi. Untuk apa berlarut-larut dalam kesedihan, bukankah orang yang sudah meninggal tidak akan kembali lagi? Itulah yang dipikirkan Tia kala itu.
Tapi sekarang, ketika dia melihat ayahnya yang bercengkrama dengan Fian, suami dari kakaknya, Dena, dia mulai mengerti alasan dibalik kesetiaan ayahnya pada ibunya. Tia memang tidak tahu jelas apa yang sedang dibicarakan ayahnya dengan Fian atau ada masalah apa Fian dengan Dena sampai-sampai laki-laki itu mencari Dena sampai ke rumah ayahnya. Kean, putra mereka bahkan sampai dititipkan dulu di rumah orangtua Fian, yang jelas dia mendengar sesuatu tentang 'salah paham', 'Dena gak tahu kalau saya sangat mencintai dia' dan sesuatu semacam itu.
Mungkin itulah yang dinamakan cinta sejati. Ayahnya mencintai ibunya bahkan sampai mereka berbeda dunia, dan Fian juga mencintai Dena dengan caranya sendiri. Tia, sebagai wanita, juga ingin merasakan cinta seperti itu. Sayangnya harapannya pupus ketika selama hidupnya, setiap laki-laki yang menghampirinya hanya selalu menjadikannya bahan taruhan karena dia termasuk salah-satu wanita paling cantik di angkatanya.
Semua bermula ketika dia masih berada di kelas VII. Waktu itu dia menyukai mantan kapten tim bola di sekolahnya, Narendra. Semua wanita memang menyukai laki-laki itu. Kapten tim bola, punya wibawa dan baik hati. Hal terakhirlah yang menjadikan Tia berubah menjadi Tia yang sekarang, apatis terhadap laki-laki. Tia memang tidak bisa menyalahkan Naren atas sikap baiknya, tapi sikap itulah yang membuat Tia salah paham. Berawal dari pertemuan tidak sengaja mereka di lapangan bola, laki-laki itu yang mengantarkan Tia ke rumahnya hampir setiap hari, ajakan-ajakan Tia yang tidak pernah laki-laki itu tolak, dan senyuman yang Tia pikir hanya untuk dirinya.
Tapi semua dugaan itu musnah ketika dia tahu maksud dari tujuan laki-laki itu ada berada di dekat Tia. Semua yang laki-laki itu inginkan hanyalah stimulus untuk membangkitkan rasa cemburu pacarnya. Untuk membuat hubungan dia dan pacarnya tidak lagi sembunyi-sembunyi.
Dan hal itu selalu terjadi berulang-ulang. Ketika Tia mulai mencintai seseorang, Tia sadar bahwa laki-laki itu tidak pernah mencintainya, selalu ada alasan dibalik niat mereka mendekati Tia. Entah itu hanya untuk popularitas, mengisi kekosongan, atau hanya ingin menaklukan wanita tercantik di angkatanya. Saat itulah Tia tidak percaya bahwa cinta sejati akan menghampirinya. Semua laki-laki sama saja, kecuali ayahnya dan Fian.
Tia menghela napas kemudian meraih ponselnya. Ada beberapa pesan masuk di ruang obrolan LINE-nya. Tidak ada yang penting dari semua chat itu. Hanya ada beberapa pesan di grup LINE tempatnya bekerja, beberapa pesan dari Official Account dan Armand.
Tia mengerutkan keningnya ketika dia sadar grup Line butik tempatnya bekerja telah berganti nama menjadi 'Tia become straight'. Apa-apaan itu? Kenapa nama grup-nya berubah menjadi namanya. Tia segera membuka ruang obrolan dan terbelalak ketika Ratih mengirimkan fotonya yang sedang berjalan dengan Armand menuju food court kemarin.
Ratih Mutiara change the group name to Tia become straight
Ratih Mutiara sent a picture.
Ratih Mutiara: Liat guys, temen belok kita satu ini akhirnya punya pacar juga.
Ratih Mutiara: Jahat dia gak mau bagi-bagi punya cowok cakep kek begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lies Behind Us
RomantiekDalam sepanjang Tatiana Aradela Prasetyo hidup di muka bumi, hanya ada dua tipe laki-laki yang mendekatinya: 1. Laki-laki pengincar payudara; 2. Laki-laki yang hanya menginginkan tubuhnya. Yang artinya, dua tipe laki-laki itu sama saja brengseknya. ...