Cerita Masa Lalu

1.6K 99 3
                                    

Hari ini Geina menemani Kyla untuk pergi ke butik karena Keegan sedang ada pekerjaan di luar kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Geina menemani Kyla untuk pergi ke butik karena Keegan sedang ada pekerjaan di luar kota. Ia tentu saja mau. Apalagi Kyla tak hanya menyuruhnya untuk menemani dirinya untuk Fitting baju pengantin, tetapi juga memilih gaun untuk dirinya sendiri yang akan dipakai di acara pernikahan Kyla nanti.

"Yang ini gimana?" tanya Geina. Ia berputar dengan satu tangan berada di pinggang. Merasa cantik dengan gaun berwarna peach yang berkilau itu.

Kyla bersedekap. Menatap Geina dari atas ke bawah. Kemudian kepalanya menggeleng pelan. Ia akui jika Geina memang cantik dan cocok memakai gaun itu. Hanya saja, Kyla tak mau Bram marah padanya karena memberikan Geina gaun yang menampilkan lekuk tubuh Geina yang ramping dengan belahan dada yang cukup rendah. Kyla tak mau cari mati.

"Cantik. Tapi itu terlalu sexy. Nanti mas Bram marah sama aku. Apalagi om Sanjaya," ucap Kyla berusaha untuk tidak menyinggung Geina.

Geina langsung cemberut. Namun, ia paham. Papanya mungkin juga tidak akan mengizinkan Geina memakai pakaian seperti ini. Tapi sejujurnya alasannya memilih gaun ini adalah karena teringat dengan ucapan Bram yang mengatakan bahwa tubuhnya datar. Bram tidak tau saja, datar-datar begini bisa membuatnya berdiri.

Geina memilih untuk mencoba gaun yang lain, sementara Kyla berbincang dengan desainer baju pengantinnya. Lama memilih-milih gaun yang cocok, ia akhirnya menemukan gaun yang cantik tetapi cukup tertutup. Dengan bersemangat, Geina mencoba gaun itu dan menunjukkannya kepada Kyla.

"Nah, yang ini lebih cocok. Kamu kelihatan kayak gadis kalem." Kyla tertawa pelan. Tangannya merogoh ponsel dan mengarahkannya ke Geina. "Sini aku fotoin, mau kukirim ke Keenan." Kyla meringis tak enak saat menyebut nama mantan kekasih dari sahabatnya itu. Pasalnya, Keegan meminta agar pendamping pengantin laki-laki adalah saudara kembarnya. Dan itu artinya Geina akan berpasangan dengan Keenan untuk menjadi pendamping pengantin.

Geina kembali cemberut. Tapi demi sahabatnya yang akan melepas status lajang, ia manut-manut saja meskipun sedikit ogah-ogahan.

Selesai mengurus gaun, mereka akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan berdua. Sudah lama sekali Geina dan Kyla tidak quality time berdua. Mumpung mereka tidak ada pekerjaan dan gangguan dari pasangan masing-masing.

Mereka memilih mampir ke salah satu cafe kecil outdoor. Tempat favorit semasa kuliah. Geina ingin menanyakan sesuatu ke Kyla sekalian mereka makan siang.

"Kamu kenal mbak Amira, Ky?" tanya Geina setelah mereka selesai makan dan ngobrol hal-hal random. Kini Geina ingin berbicara serius dengan Kyla.

"Sekretarisnya mas Bram?"

Geina mengangguk mantap.

"Kenal. Dulu sering main ke rumah waktu almarhumah istri mas Bram masih ada. Dia sahabatnya mbak Rita."

Geina mengangguk-angguk. Ia merasa masih janggal dengan hubungan keduanya. "Cuma sahabatan sama mantan istrinya? Kalau hubungannya sama Pak Bram gimana? Soalnya kulihat-lihat, kayaknya mbak Amira suka sama Pak Bram." Geina meringis ragu.

Sen Kanan Belok ke Hatimu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang