14. ESCAPE PLAN

147 34 24
                                    

🌚🌚🌚

Sejak dulu, Sohyun tidak pernah berharap kalau ia akan keluar dari jeratan tali yang ayahnya ikatkan di kakinya. Dia bertahan, hanya untuk ibu dan juga Yoona. Tidak perduli seberapa keras nya sang ayah dan Yoongi mengekang nya, Sohyun hanya bertahan demi ibu maupun Yoona.

Tapi setelah bertemu Taehyung, Sohyun pikir, hidup dengan egois dan lebih mementingkan diri sendiri juga bukanlah pilihan yang tepat. Terus bertingkah selayaknya penguasa hanya karena kasta tertinggi yang ayahnya tawarkan.

Sudah sejak kecil Sohyun makan dengan "Sendok Emas". Sudah banyak sekali orang yang terluka karena sifatnya yang terkadang kasar karena lingkungan di sekitarnya.

Ayahnya mengajarkan, untuk menjadi seseorang yang bisa berbuat sesukanya. Menginjak-injak orang yang sudah mencari masalah dengan mereka. Karena bagi ayahnya, orang rendahan yang tidak punya strata tertinggi, itu hanya akan selamanya menjadi tikus menjijikkan.

Terbuang.

Terhempas.

Dan tidak terselamatkan.

Itu sebabnya, sifat Sohyun menjadi keras dan tidak pernah mau kalah. Dia yang selalu di ajarkan untuk menjadi seseorang dengan kepribadian yang semena-mena. Menyingkirkan hama, yang menyerang tanaman nya.

Berbeda dengan ayahnya, sang ibu terus mengajarkan agar Sohyun bisa menjadi kepribadian yang bisa menghargai sesama. Bisa saling menghargai dengan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Yang salahnya adalah, Sohyun yang terlalu keras kepala dan tidak mau mendengarkan semua yang ibunya katakan. Terlalu memakan semua yang ayahnya berikan, tanpa perduli apa itu hal yang baik atau tidak.

Dan sekarang Sohyun menyesal dengan apa yang telah ia perbuat dulu. Kini, saat semuanya sudah terlambat, akankah ada kesempatan baginya yang ingin keluar dari sini?

.....

Sohyun memasuki kamar Yoona, mengintipnya dari celah pintu dan melihat sang kakak yang masih menangis.

Sebenarnya Sohyun tak mengerti, maksud dari perkataan Yoona tadi di mobil. Lebih tidak mengerti saat Yoongi berkata begitu tentang Taehyung.

Sohyun menghela nafas, menutup pintu kamar Yoona secara perlahan dan membiarkan kakaknya sendiri dulu. Dia juga harus merenungkan kembali tentang hari ini.

Sohyun harus ke rumah sakit lagi untuk mengetahui kapan Taehyung keluar dari rumah sakit. Supaya dia tau, kapan Taehyung menemuinya sesuai dengan isi pesan yang ia berikan lewat Jimin.

‘Taehyung sudah baca belum ya?’

....

Jimin membuka matanya lebar lebar, tangannya menggenggam tangan Taehyung yang sedang memegang pisau. Hampir saja mengenainya jika Jimin tidak waspada.

“Tae! Ada apa dengan mu?!”

Tapi Taehyung tak mendengarkan, Taehyung sudah gelap mata. Terlihat bagaimana Taehyung semakin ingin menusukan pisaunya ke arah Jimin.

Taehyung menyeringai, “Jimin! Aku tidak ada tempat untuk menggambar lagi. Jadi kau mau kan, jadi tempat untukku menggambar!”

Taehyung pernah seperti ini. Jimin ingat sekali. Tapi, itu saat Taehyung masih kecil. Taehyung kecil yang suka sekali bermain-main dengan binatang malah tiba-tiba pulang dengan kepala anjing kesayangannya.

Waktu itu Taehyung pernah bilang, Milky terus menggonggong, dan untuk mendiamkan nya dengan cara memenggal kepalanya.

Apa iya, anak kecil berusia 8 tahun bisa melakukan hal gila seperti itu? Ini terlalu gila, sampai Jimin dulu takut sekali dengan Taehyung.

KALOPSIA [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang