18+
🌚🌚🌚
Entah siapa yang memulainya dan entah siapa yang lebih bernafsu, tapi jika di lihat lebih teliti, mereka hanya ingin menyalurkan emosi yang tertahan di lubuk hati mereka.
Saling mencium. Saling mencumbu. Dan saling bertukar saliva. Awalnya Taehyung yang menjadi dominan di setiap gerakan mereka. Kini Sohyun lah yang memimpin, mengecupi Taehyung hingga pria itu meloloskan desahan.
Dari posisi berdiri, kini mereka sudah terbaring di tempat tidur hotel. Dengan Sohyun yang berada di atas Taehyung dan mengambil alih ciuman panas.
Panas.
Dalam.
Nafsu yang bergejolak, seperti bom yang mungkin siap untuk meledak.
Sorot mata yang sudah berkabut, pertanda bahwa mata mereka telah tertutup oleh birahi yang sudah mencapai puncak.
Tak ada yang berniat untuk menghentikannya.
Hingga mereka kini telah naked dan tenggelam dalam kenikmatan duniawi. Bergerak naik turun, menyerukan nama masing-masing di setiap desahan nikmat yang luar biasa.
Mereka memang sedang berbagi "kehangatan" tapi tanpa mereka sadari, mereka juga sedang berbagi luka.
Luka menyakitkan, yang mungkin tidak akan bisa sembuh secepat itu. Mereka hanya sedang saling menguatkan, walaupun itu dengan cara yang tidak biasa.
...
Setelah melampiaskan hasrat birahi mereka selama 1 jam, kini mereka tengah terduduk di sofa setelah bersih-bersih.
Di atas meja ada satu botol wine, dan beberapa cemilan untuk menemani mereka minum. Masih ada waktu untuk berbincang, sebelum Sohyun kembali ke rumah.
Tapi sepertinya, Taehyung yang tidak berniat untuk kembali setelah bertengkar hebat dengan sang ayah.
Terlihat bagaimana pria itu terus meminum wine berulang kali. Tatapan kosong di setiap tegukan. Dan semua itu tak luput dari perhatian Sohyun yang senantiasa memerhatikan Taehyung.
“Aku tidak tau, kenapa harus tetap hidup di dalam keluarga yang benar-benar kacau. Ancaman pembunuhan setiap hari. Terancam mati setiap saat. Kau pikir, aku mau hidup seperti ini terus?” seru Taehyung sambil memainkan gelas wine yang ia pegang.
Sohyun diam. Bukannya tidak tau harus menjawab apa, tapi untuk saat ini dia akan mencoba menjadi pendengar yang baik. Setelah malam itu, kini Sohyun tau. Di luarnya terlihat sempurna, namun di dalamnya ada begitu banyak luka yang membuat hati Taehyung terkoyak.
Sedikit banyak, mereka sama. Sama-sama tidak menginginkan hidup di dalam keluarga yang selalu tergenangi oleh darah orang lain. Saling bermusuhan, dan saling tikam.
Sohyun sadar, dia adalah manusia egois, tamak dan suka seenaknya. Tapi ada kalanya, Sohyun kesepian dengan hidupnya yang begini-begini saja. Di khianati terus-menerus, menjadikan Sohyun tidak ingin lemah di mata manusia lainnya. Terutama di mata pria.
Keegoisan yang memuncak, adalah awal dari segala aspek kehidupan. Hidup ini bagaikan mawar berduri. Neraka dunia yang siap melahap mereka kapan saja.
Saling membunuh, untuk memastikan siapa yang terkuat dan menduduki puncak rantai makanan. Para manusia tamak, yang mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memikirkan siapa dan apa yang mereka injak.
Taehyung menoleh saat Sohyun tidak menanggapi. Ternyata wanita itu sedang termenung dengan sesekali menghela nafas berat.
Taehyung terkekeh kecil saat ceritanya tak di tanggapi dan seolah bercerita seorang diri. Dengan jahil, Taehyung mendekatkan wajahnya ke wajah Sohyun. Meniupkan udara hingga Sohyun terkesiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA [M]
FanfictionKalopsia berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu "kallos" artinya cantik dan "opsis" berarti mata. Secara sederhana Kalopsia berarti kecantikan yang ada di mata. ... Indah, namun menjerat. Keindahan fana, yang mampu membuat manusia terperdaya. Kisah...