Aku ga pernah bosan untuk kasih tau kalian. Untuk kasih votee, meskipun semakin kesini,semakin sepi,it's okey.
Aku memaklumi kalian untuk saat ini.
Cerita ku yang alurnya absurd belum pantas untuk mendapatkan vote dari kalian heheee.Cukup tw🥲.
HAPPY READING AND JANGAN LUPA ENJOY TO READ MY STORY🌷
15|SATU EPISODE BAHAGIA
“Setelah hujan selalu ada pelangi yang menghiasi,setelah luka selalu ada episode bahagia yang menanti.”
***
Kicauan burung terdengar nyaring bunyinya seperti sedang ada pesta besar-besaran bersama.
Terik sinar mentari tampak sangat menyengat namun tidak terlalu panas.
Dilengkapi dengan gumpalan awan putih hiasi semesta pagi ini. Bumi hari ini sedang bahagia. Terlihat jelas dengan cerahnya cuaca pagi ini.Laki-laki setinggi 173 cm meraih kunci mobilnya dan jaket hitam kulit miliknya.
Mendengar kabar gembira yang menggemparkan Alaskar hingga dirinya melompat ke sana kemari karena terlalu bahagia, informasi penting dari salah satu petugas di rumah sakit, membuat Alaskar tidak ingin berlama-lama menunda-nunda waktu untuk menemui sang Ibu.Dengan hanya hitungan detik Alaskar sudah mengendarai mobilnya dengan kecepatan stabil,perjalanan yang menyenangkan katanya. Alaskar melirik kaca kecil seraya mengembangkan senyumnya.
"Gue emang ga pernah jelek." Gumam Alaskar tersenyum bangga.
Alaskar memacu mobil sport putih miliknya dengan gerakan cepat,menyalip beberapa pengendara lainnya. Ia tidak peduli dengan suara klakson mobil dan umpatan dari pengendara lainnya.
Cowok itu sudah sampai di lobby utama rumah sakit. Tanpa menunggu waktu yang lama, dirinya sudah sampai di ruang inap dimana terdapat Kirana —Ibu Alaskar di rawat dan terbaring lemah di atas brankar.
"Bagaimana keadaan Mama saya dok?" Tanya Alaskar menatap Dokter Hana dengan tatapan penuh arti.
"Seperti yang saya bilang sebelumnya. Keadaan beliau semakin membaik,hanya saja beliau belum bisa ditemui secara langsung." Jawab Dokter Hana tersenyum ramah.
"Kapan saya bisa menemui Mama saya?"
"Mungkin,dua,atau tiga minggu lagi." Ucap Dokter Hana kemudian mengangkat sebuah telepon dari handphone miliknya.
"Halo?"
"Siapkan mobil ambulance!"
Kedua alis Alaskar menyerjit heran. Mendengar percakapan antara dokter Hana dengan seseorang melalui sambungan telepon.
Tanpa berucap apapun,dokter Hana berlari cepat menuju parkiran,ia tampak bak tikus yang berlari dari kucing,dokter Hana menaiki sebuah mobil ambulance. Dengan gesit,mobil ambulance yang dinaiki oleh dokter Hana menghilang layaknya mobil sport di film-film.
"Dok.." Lirih Alaskar tertahan kala lengannya di genggaman erat oleh seorang gadis.
Alaskar menyentak lengannya kasar. Gadis itu menunduk,netra coklatnya perlahan berubah menjadi berkaca-kaca. Mata Alaskar yang berwarna hitam pekat menyorot tajam ke arah gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HARRIS
Подростковая литература"HARGAI HIDUPMU SELAMA MASIH BERNAFAS." -Harris Mahendra Anggara . *** Dia Harris,lelaki yang merasa dirinya hidup di sekitar orang asing,dikelilingi oleh banyak musuh yang tersebar luas. Tidak suka di atur,di usik,dan juga di bantah.Harris Mahendr...