04|BEKAL MAKANAN UNTUK HARRIS

32 18 0
                                    

Bab ini sengaja ngga gue bagi dua. Soalnya cuma 3900—an kata. Jadi nanggung.

04|BEKAL MAKANAN UNTUK HARRIS

Haruskah aku mengalah untuk perasaan mu? Aku terlalu banyak berkorban untuk siapapun,hingga lupa mencintai diriku sendiri.

Laras Gevanya Axelin.

                     ***

Laras terbangun dari tidurnya,ia melirik jam dinding,05.21 WIT. Itu artinya,masih sangat arjen  sekali untuk pergi ke sekolah. Gadis itu beranjak dari tempat tidurnya,ia akan menuju dapur. Membuatkan bekal untuk Harris. Kata Laras,biar romantis kayak orang-orang.

Gadis itu memotong sayur-sayuran seperti,tomat,wortel,cabai, bawang, dan juga sayur-sayuran untuk memasak nasi goreng.
Seusai memotong bahan-bahan yang di perlukan. Ia pun menggoreng  nasi putih di atas kuali yang berukuran cukup besar.

Lalu, memasukkan nasi goreng itu ke dalam sebuah wadah bekal berwarna pink,dengan motif kupu-kupu. Gadis itu tersenyum puas setelah mencicipi nasi goreng buatannya. Ia yakin,bahwa Harris akan menerima pemberiannya dengan baik.

"Semoga Harris suka!" Ucap Laras bersemangat. Kemudian,dirinya meletakkan bekal itu di dalam sebuah paper bag.
Berjalan santai,gadis itu duduk di balkon,melirik langit yang belum memunculkan matahari. Rasanya,sangat nyaman. Hingga dirinya ingin terlelap di tempat duduknya.

Tapi semua rasa kantuknya  itu seketika hilang,karena..

Ting!

Ponsel Laras berbunyi,menampilkan beberapa pesan dari seseorang. Gadis itu berjalan lunglai karena diri nya merasa sangat mengantuk,rasa kantuk yang datang secara tiba-tiba bukan?

"Siapa sih?" Gumam Laras kemudian meraih ponselnya yang terletak di atas meja kecil.

Dewi Permata Indah:
Ra,mau nanya dong.

Dewi Permata Indah:
Makanan,kesukaan Harris apa ya?

Dewi Permata Indah:
Kasih saran dung.

Laras Gevanya Axelin:
BATU!

Laras Gevanya Axelin:
Anda menghapus pesan ini.

Dewi Permata Indah:
Apa Ra?

Laras Gevanya Axelin:
Nasgor.

Dewi Permata Indah:
Thanks.

Laras  Gevanya Axelin:
Ya.

Perempuan bernama Laras itu,menyerjitkan kedua alis nya. 'Dewi,mau bikinin nasgor buat Harris juga?' Pikir Laras di dalam hati.

"Ah,mungkin nasgor buat orang lain." Ujar Laras pelan menyimpulkan. Lebih tepatnya, positive thinking.

                     ***                    
Usai membersihkan diri dari kuman dan kotoran yang tak terlihat oleh mata,Laras turun melewati 10 anak tangga. Ia berniat sarapan terlebih dahulu agar tidak mampir ke kantin untuk mengisi perutnya. Menurutnya,kantin itu hanya akan ia datangi ketika jam istirahat telah tiba. Ia lebih suka membaca buku di kelas,tujuannya memanfaatkan waktu agar tak terbuang sia-sia.

"Pagi,Kak Can." Kata Laras antusias menyapa Cantika yang sudah lebih dulu duduk di kursi samping meja makan.

Cantika hanya menoleh ke arah Laras dengan singkat,kemudian ia kembali fokus melahap roti bakar berisi selai coklat.

Laras duduk di kursi yang berada di hadapan Cantika. Ia tersenyum ramah,namun Cantika malah menunjukkan ekspresi seolah senyum Laras itu menjijikkan.

"So cantik lo!" Cetus Cantika tepat di hadapan Laras.

DIA HARRIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang