Vote dulu dong!
Nanti kalian bisa lupa saking asiknya baca. Hehee:'29|MALAM YANG BERBEDA
"Aku berharap ini hanyalah bunga tidur. Dan aku tidak ingin mimpi ini terjadi kedua kali."
-Harris Mahendra Anggara.
***
02.23 WIB
Malam ini,malam yang sangat tidak menyenangkan bagi Harris.
Ia menghabiskan waktu berjam-jam di markas besar utama RAVLOS GANG. Satu ruangan yang dikhususkan untuk berlatih bela diri-dijadikan Harris sebagai tempat ia melampiaskan perasaannya saat ini.Samsak yang bergelantungan terus menerus memantul ke arah lelaki dengan gelar ketua RAVLOS GANG. Harris Mahendra Anggara. Laki-laki itu seolah tidak bosan dengan membogem samsak tinju dihadapannya ini.
Kedua punggung jari-jari dan kedua punggung tangannya bahkan sampai memerah.
Jaket kulit hitam dengan tulisan RAVLOS GANG dan sebuah lambang tengkorak serta bertuliskan "SOLIDARITAS HARGA MATI" terlihat terkapar di lantai yang kini Harris pijak.Dirinya frustasi. Tidak tahu harus berbuat apa setelah ini.
Laki-laki itu juga berharap ini hanya mimpi buruk. Dan ia ingin cepat bangun dari mimpi yang sangat tidak menyenangkan ini!
Sekali lagi! Ia ingin bangun! Siapapun, bangunkan Harris sekarang!"Gue jadi kasihan sama tuh anak." Celetuk Zeon menatap khawatir sang ketua.
"Biarin aja,nanti juga capek sendiri." Sahut Rey terdengar dingin. Padahal,ia yang paling khawatir kala melihat keadaan Harris saat ini. Tapi,tentu saja ia menjaga image-nya sebagai cowok paling dingin diantara teman-temannya.
"Riss,kata Laras lo ngga boleh nyakitin diri sendiri,gue aja yang sakitin katanya." Ujar Gevin mengingatkan,tapi ia tambahkan sedikit kalimat yang ia buat sendiri.
Beberapa hari yang lalu, sebelum Laras diculik sampai disekap,ia dan gadis itu sempat bertemu secara tidak sengaja. Saat itu,Laras tengah duduk disebuah caffe,dan Gevin,kebetulan ia lewat sekalian mampir. Terjadilah percakapan singkat,kemudian gadis itu menutup perbincangan dengan kalimat . .
"Vin,jangan sampe Harris nyakitin diri sendiri,"
Bugh!
Harris membogem rahang tirus Gevin hingga sang empu terjatuh di lantai dengan keadaan rahangnya memerah. Enam temannya yang tengah duduk santai diatas kursi kayu-dengan sigap mengambil posisi. Rey, Martin,dan Aldi menahan Harris agar tidak melanjutkan aksinya.
Fauzi,Zeon,dan Arjuna membantu Gevin untuk bangkit dari duduknya."JANGAN SEBUT NAMA CEWEK GUE!" Bentak Harris terdengar nyaring.
"Vin,kita obati dulu luka lo." Fauzi berucap sembari menopang tubuh Gevin bersama dua temannya.
"Riss,lo udah kelewat batas! Dia itu temen kita!" Rey menepuk pundak Harris seolah menyadarkan lelaki itu.
"Maaf,bilangin ke Gevin,gue minta maaf." Setelah mengucapkan kalimat itu,Harris dengan gesit memungut jaket kulit miliknya yang terkapar di atas lantai,lalu meraih kunci motor sport kesayangan miliknya.
Mengendarai motor sport hitam dengan kecepatan diatas rata-rata,sudah menjadi ciri khasnya. Tidak lupa ia memakai helm full face miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA HARRIS
Teenfikce"HARGAI HIDUPMU SELAMA MASIH BERNAFAS." -Harris Mahendra Anggara . *** Dia Harris,lelaki yang merasa dirinya hidup di sekitar orang asing,dikelilingi oleh banyak musuh yang tersebar luas. Tidak suka di atur,di usik,dan juga di bantah.Harris Mahendr...